Langganan

Ada Peran Kerabat Keraton pada Perkembangan Jemaat Ahmadiyah Indonesia Solo - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Wahyu Prakoso  - Espos.id Solopos  -  Selasa, 8 Agustus 2023 - 15:07 WIB

ESPOS.ID - Tabligh Center dan perpustakaan BRAy Mahyastoeti Notonagara di kompleks Suryapuran, Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Minggu (6/8/2023). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Esposin, SOLO--Organisasi Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Solo berkembang di Kota Solo tak lepas dari keterlibatan kerabat Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Keraton Solo). Sekretariat JAI Soloraya kini berpusat di kompleks Suryapuran, Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.

Berdasarkan dokumen JAI Solo, masuknya Jemaat Ahmadiyah Indonesia ke Solo bermula dengan keberadaan tokoh Jemaat Ahmadiyah sekitar 1994. Mereka saling mendengar kabar keberadaan beberapa tokoh Jemaat Ahmadiyah lalu mereka melakukan pertemuan.

Advertisement

Jemaat Ahmadiyah Solo terbentuk pada 16 Juli 1994 setelah melakukan ibadah Jumat di rumah warga, Makno Karto Raharjoyang di Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo. Rutinitas itu berlangsung 1994 hingga 1998.

Namun, dua bulan setelah itu terjadi pelemparan batu ke rumah milik Makno. Rumah Makno tak lagi digunakan. Lalu Jemaat Ahmadiyah Solo berpindah ke bangunan yang dibeli KRA BRAy Mahyastoeti Notonagara.

Advertisement

Namun, dua bulan setelah itu terjadi pelemparan batu ke rumah milik Makno. Rumah Makno tak lagi digunakan. Lalu Jemaat Ahmadiyah Solo berpindah ke bangunan yang dibeli KRA BRAy Mahyastoeti Notonagara.

BRAy Mahyastoeti Notonagara  merupakan cucu Sinuhun Paku Buwono X. Dia mewakafkan rumah dan pekarangan 2.750 meter persegi di  kompleks Suryapulan. Kini jumah anggota JAI Solo sekitar 200 jiwa. Total anggota JAI di Soloraya sekitar 1.000 orang.

Esposin berkunjung ke kompleks Suryapuran, Minggu (6/8/2023). Lokasinya berjarak 1,58 kilometer dari Balai Kota Solo, tepatnya timur kantor Kelurahan Baluwarti. Sore itu, ada belasan anak-anak bermain bola di lapangan yang telah diresmikan oleh Amir Nasional JAI, Maulana Mirajuddin Shahid, Rabu (12/7/2023) sore.

Advertisement

“Yang memanfaatkan ibadah di sini sekitar 200 orang. Untuk pengajian. Namun untuk Salat Jumat tak sampai 200 orang,” kata dia kepada Esposin.

Di samping Masjid Baitul Karim terdapat Tabligh Center dan perpustakaan BRAy Mahyastoeti Notonagara. Jemaat Ahmadiyah Solo memakai nama BRAy Mahyastoeti Notonagara sebagai bentuk penghargaan. Ruang itu menjadi tempat pertemuan para pengurus Jemaat Ahmadiyah Solo.

Dinding pada perpustakaan BRAy Mahyastoeti Notonagara terdapat beberapa foto sejumlah tokoh Jemaat Ahmadiyah, antara lain Mirza Ghulam Ahmad, Hazrat Hakim Nuruddin, Mirza Bashiruddin Mahmood Ahmad.

Advertisement

Selanjutnya Hafiz Mirza Nasir Ahmad, Mirza Tahir Ahmad, dan Mirza Masroor Ahmad.  Dinding Masjid Baitul Karim dipasang gambar tokoh muslim berpengaruh di Indonesia, antara lain pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan.

Tokoh muslim sekaligus mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, pendiri Sikhism Baba Nanak, Pahlawan Ampera Arief Rahman Hakim, perintis kemerdekaan  Entoy Mohammad Tayib, dan pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya Wage Rudolf Soepratman.

Di bagian sudut, terdapat dua rak buku koleksi perpustakaan Bray Mahyastoeti Notonagara. Ada kursi sebagai ruang tamu. Terdapat ruangan lain yang menjadi tempat tinggal pengurus Jemaat Ahmadiyah Solo, salah satunya Muhaimin yang bertugas di Solo sejak 2019.

Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif