by Magdalena Naviriana Putri - Espos.id Solopos - Jumat, 16 September 2022 - 13:55 WIB
Esposin, SUKOHARJO — Beberapa produk ekspor dari PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) yang berpusat di Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, menjadi andalan penjualan luar negeri.
Produk ekspor dari PT Sritex berupa Industri Tekstil Produk Tekstil (ITPT) yakni benang atau yarn, kain jadi atau finished product, dan pakaian jadi atau garment.
Saking banyaknya ekspor, PT Sritex menyebutkan 60% pendapatan mereka bahkan berasal dari penjualan ITPT di luar negeri.
Saat ini Sritex Group bergerak di lima lini ekosistem industri tekstil nasional yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Saat ini Sritex Group bergerak di lima lini ekosistem industri tekstil nasional yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Sejumlah lima lini tersebut yaitu serat (fiber), pemintalan (spinning), penenunan (weaving), pencelupan (dying), dan penjahitan atau konveksi (garment). Kelima lini tersebut menyerap tenaga kerja sebanyak 50,000 karyawan.
Baca juga: Harga Pangan Cenderung Stabil, Daging Ayam Masih Mahal
Negara eksportir Sritex paling banyak yakni Swedia dengan nilai pembelian sebesar US$ 611 ribu, disusul Mesir sebesar US$ 475 ribu, Bangladesh US$ 351 ribu, dan Jepang US$ 268 ribu.
Sementara, negara lain yang biasanya memesan produk PT Sritex yakni Amerika Serikat, Argentina, Brazil, Republik Dominika, Mesir, Meksiko, Turki, Portugal, Polandia, India, Qatar, Uni Emirat Arab, Swedia, Bangladesh, Jepang, Korea Selatan, Spanyol, Malaysia, Thailand, dan Jordania.
Iwan mengatakan PT Sritex berkomitmen untuk terus mendorong target ekspor tekstil nasional mencapai USD 30 miliar pada tahun 2025.
Baca juga: Pemkot Solo: Lahan yang Dibeli Peritel Terbesar Asia di Jebres Milik Bos Sritex
Pada Kamis (15/9/2022) PT Sritex menggelar acara pelepasan 50 kontainer produk ekspor TPT milik secara simbolis dengan dihadiri Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifil Hasan.
Sebanyak 50 kontainer dengan total nilai mencapai US$ 3,7 juta diberangkatkan menuju 20 negara tujuan ekspor yang tersebar di empat benua melalui Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.
Zulkifli memuji perkembangan PT Sritex. Ia mengatakan pelepasan 50 kontainer itu menjadi jumlah terbanyak.
“Sejumlah 50 kontainer ini baru pertama saya. Biasanya dua, tiga, tujuh [kontainer saja]. Kalau [jumlah] 50 ini, [seharusnya] sudah masuk [museum rekor Indonesia] MURI ini,” jelasnya saat ditemui dalam kegiatan.
Baca juga: Mendag Zulhas Kaget, Minyakita di Pasar Gede Solo Dijual Melebihi HET
Dia mengatakan PT Sritex merupakan perusahaan yang cukup strategis dengan tiga kriteria. Pertama, padat karya karena banyaknya pekerja di PT Sritex yakni sekitar 50.000 orang.
Kedua, PT Sritex memiliki orientasi ekspor untuk menghasilkan devisa negara. Kriteria ketiga yakni membantu kebutuhan dalam negeri.
“Kalau kebutuhan dalam negeri dicukupi dari Pabrik Sritex maka kami tidak perlu mengimpor lagi kan? Jadi ini perusahaan yang memiliki kriteria strategis. Oleh karena itu kita mesti dukung mulai dari walikota, bupati, birokrasi pusat,” jelasnya.
Pelepasan itu juga disambut meriah oleh ribuan karyawan PT Sritex dengan membawa bendera merah putih dan berseragam biru hitam disertai topi warna-warni sesuai divisi masing-masing.
Baca juga: Pemkot Solo: Lahan yang Dibeli Peritel Terbesar Asia di Jebres Milik Bos Sritex