by Muhammad Diky Praditia - Espos.id Solopos - Selasa, 15 November 2022 - 19:57 WIB
Esposin, WONOGIRI -- Sebanyak 20 siswa SDN 3 Balepanjang, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, keracunan jajanan cilor yang dibeli dari pedagang kaki lima (PKL), Selasa (15/11/2022). Saat membeli cilor Rp1.000, anak-anak itu memperoleh bonus satu cilor.
Kepala SDN 3 Balepanjang, Agus Setyono, mengatakan siswa yang keracunan membeli cilor dari PKL yang berada di sekitar sekolah sebelum masuk sekolah, pukul 06.30 WIB. Setelah beberapa saat mengonsumsi cilor yang dibelinya, para siswa tersebut mual dan muntah.
"Semula ada lima anak yang muntah setelah beli cilor. Kemudian, saya bawa ke unit kesehatan sekolah (UKS) dan saya beri air kelapa untuk menetralisir racunnya. Setelah itu, ternyata ada siswa lagi yang keracunan," kata Agus saat dihubungi Esposin, Selasa petang.
Total siswa yang keracunan berjumlah 20 anak. Mereka segera dilarikan ke Puskesmas Baturetno begitu diketahui banyak anak yang keracunan.
Total siswa yang keracunan berjumlah 20 anak. Mereka segera dilarikan ke Puskesmas Baturetno begitu diketahui banyak anak yang keracunan.
Tenaga kesehatan di puskesmas segera menangani anak-anak dengan memberikan susu. Beberapa anak perlu diberikan infus.
Baca Juga: 11 Orang Ini Lolos Administrasi Seleksi 3 Jabatan Kepala Dinas di Wonogiri
"Ada yang sempat sesak napas tadi. Tapi berhasil ditangani dokter puskesmas. Alhamdulillah semua sudah pulih," ujar dia.
Siswa membeli cilor seharga Rp1.000 dan mendapat bonus satu cilor. Informasi yang didapat agus dari anak-anak, satu cilor yang menjadi bonus itu rasanya pahit dan asam. Namun anak-anak tetap memakan cilor tersebut.
"Namanya anak-anak, mungkin karena senang dapat bonus, cilor itu tetap mereka makan," ucap Agus.
Baca Juga: Jumat Berkah! Polres Wonogiri Serahkan Bantuan Semen ke Musala di Karangtengah
Dia melanjutkan, sekolah sudah mengimbau para siswa agar tidak membeli jajan di luar sekolah lantaran sekolah telah menyediakan kantin. Selain itu, siswa disarankan membawa bekal makanan dari rumah.
"Bahkan sekolah meminta fotokopi KTP [kartu tanda penduduk] kepada para pedagang yang berjualan di sekolahan. Sebenarnya kami tidak kurang-kurang untuk meminimalisasi anak-anak jajan sembarangan. Tapi namanya anak-anak, kadang susah kalau diatur," katanya.
Kejadian keracunan yanh dialami anak-anak ini merupakan kali pertama di SDN 3 Balepanjang. Agus berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi.
Informasi yang didapat Agus, pedagang cilor saat ini tengah diperiksa pihak Polsek Baturetno.