Langganan

15 Puncak Lawu hingga Biaya Hidup di Solo yang Tak Semurah dalam Bayangan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Mariyana Ricky P.d Chelin Indra Sushmita Muh Khodiq Duhri  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 15 September 2022 - 16:14 WIB

ESPOS.ID - Puncak Hargo Dumilah Gunung Lawu difoto pada Sabtu (12/5/2018). (Mariyana Ricky P.D./Solopos)

Esposin, KARANGANYAR — Serat Centhini menyebutkan bahwa Gunung Lawu yang berlokasi di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur memiliki 15 puncak, tak hanya tiga yakni Hargo Dumilah, Hargo Dalem, dan Hargo Tiling atau Hargo Dumiling.

Gunung tersebut telah dianggap sakral sejak lama, tak hanya pada selepas moksanya Prabu Prawijaya di puncaknya, melainkan jauh sebelum itu. Naskah tertua yang menyebutkan sakralnya Gunung Lawu ditulis oleh petualang dan bangsawang Kerajaan Sunda, Bujangga Manik.

Advertisement

Penelitian Priyatno Hadi Sulistyarto dalam Pergeseran Pusat Kegiatan Upacara Di Situs Megalitik Puncak Gunung Lawu, 1999, menyebutkan di puncak Gunung Lawu terdapat sepuluh situs pemujaan berupa punden berundak yang sembilan di antaranya menghadap puncak Hargo Dumilah, dan hanya satu yang menghadap Hargo Tiling atau Hargo Dumiling. Ulasan lengkap mengenai puncak Gunung Lawu tersaji dalam berita Tak Hanya Tiga, Gunung Lawu Konon Punya 15 Puncak yang tersaji di kanal Espos Plus di Esposin, Rabu (15/9/2022).

Berita menarik lain yang diulas secara mendalam dalam Espos Plus adalah terkait biaya hidup di Solo yang tidak semurah yang dibayangkan. Berdasarkan data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada Maret 2022 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS), terlihat bahwa 36,74% orang hidup di Solo dengan biaya lebih dari Rp1,5 juta per bulan. Berdasarkan hasil survei yang sama, hanya ada 24,18% orang yang bisa hidup mengandalkan modal Rp1 juta hingga Rp1,5 juta per bulan di Solo. Hal ini menunjukkan bahwa hidup di Kota Solo tidak semurah yang dibayangkan banyak orang selama ini.

Baca Juga: Misteri Malam Jumat Kliwon yang Keramat

Advertisement

Dikutip dari publikasi Surakarta dalam Angka 2021 yang dilansir dari laman Bps.go.id, Kamis (15/9/2022), rata-rata pengeluaran untuk makanan selama sebulan sebesar Rp638.156. Sementara rata-rata pengeluaran per kapita barang non-makanan sebesar Rp964.920/bulan. Dengan demikian, rata-rata total pengeluaran penduduk per kapita setiap bulannya sekitar Rp1.603.076. Ulasan lengkap mengenai biaya hidup di Solo bisa dibaca di Biaya Hidup di Solo Tak Cukup Modal Rp1,5 Juta/Bulan.

Berita menarik lain yang bisa dibaca di kanal Espos Plus terkait peran dukun bagi Suku Tengger yang sama mulianya dengan kiai dan pendeta. Bagi masyarakat umum, dukun biasa diasosiasikan sebagai “orang pintar” yang melayani jasa pengobatan tradisional, pengasihan hingga hal negatif seperti pelet atau santet. Namun, bagi Suku Tengger, dukun memiliki konsep berbeda yang membuat posisinya cukup dihormati karena memiliki peran layaknya pemuka agama seperti kiai dan pendeta.

Suku Tengger merupakan penduduk mayoritas yang mendiami kawasan lereng Bromo. Secara administrasi, Suku Tengger mendiami lereng Gunung Bromo yang meliputi empat kabupaten di Jawa Timur yakni Probolinggo, Pasuruan, Lumajang dan Malang. Ulasan lengkap terkait peran dukun bagi Suku Tengger bisa dibaca dalam berita Peran Mulia Dukun bagi Suku Tengger yang Dihormati Layaknya Kiai dan Pendeta.

Advertisement

Baca Juga: Anti Kerja Kantoran, Generasi Zoomer Pilih Jadi Influencer

Konten-konten premium di kanal Espos Plus menyajikan sudut pandang khas dan pembahasan mendalam dengan basis jurnalisme presisi. Membaca konten premium akan mendapatkan pemahaman komprehensif tentang suatu topik dengan dukungan data yang lengkap. Silakan mendaftar terlebih dulu untuk mengakses konten-konten premium di kanal Espos Plus.

Advertisement
Muh Khodiq Duhri - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif