by Kurniawan - Espos.id Solopos - Jumat, 18 Februari 2022 - 17:53 WIB
Esposin, SOLO -- Satu tahun masa pemerintahan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wali Kota Solo dinilai belum cukup berhasil dalam hal penciptaan lapangan pekerjaan. Hal itu merujuk hasil survei satu tahun kinerja Gibran sebagai Wali Kota Solo pada Februari 2022.
Survei oleh Program Studi MAP Pascasarjana Universitas Slamet Riyadi atau Unisri Solo tersebut dilakukan terhadap 550 responden yang tersebar di lima wilayah kecamatan. Survei tersebut menggunakan teknik wawancara face to face dengan instrumen data tertutup atau kuesioner.
Dari survei itu banyak responden yang menjawab sama-sama masih sulit memperoleh pekerjaan dan penghasilan pada 2021 dibandingkan 2020. Jumlah responden yang menjawab itu sebanyak 223 orang atau 40,5 persen.
Baca Juga: Disebut Bakal Jadi Ancaman di Pemilu 2024, Ini Keunggulan Gibran
Ada juga 134 responden atau 24,4 persen yang merasa tahun 2021 yang merupakan tahun pertama kepemimpinan Gibran sebagai Wali Kota Solo sama saja dengan tahun sebelumnya. Tahun 2021 menurut mereka tidak lebih mudah atau lebih sulit untuk mendapatkan pekerjaan dan penghasilan rutin.
Bahkan ada tujuh responden atau 1,3 persen yang menjawab lebih sulit mendapatkan pekerjaan atau penghasilan pada 2021 dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan responden yang menjawab tidak tahu sebanyak 2,7 persen.
Sementara responden yang merasa lebih mudah memperoleh pekerjaan dan penghasilan hanya 87 orang atau 15,8 persen. Begitu juga responden yang merasa sedikit lebih mudah mendapatkan pekerjaan dan penghasilan 15,3 persen.
Baca Juga: Satu Tahun Gibran-Teguh Pimpin Kota Solo, Sudah Tegas dan Transparan?
“Yang perlu dipahami, masa pandemi membuat banyak kegiatan tak maksimal. Pemkot melalui semua OPD dan pihak ketiga terus berupaya mencari terobosan untuk menciptakan lapangan kerja baru,” terangnya, Jumat (18/2/2022).
Baca Juga: Sakit, Putri Gibran La Lembah Manah Lahir di RS Solo Ini 2 Tahun Lalu
Ke depan berbagai upaya terus digencarkan seperti dengan pelatihan-pelatihan dan pemberian bantuan. Ketua Program Studi MAP Program Pascasarjana Unisri Solo, Suwardi, menyatakan survei didorong oleh Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Sebagai salah satu Program Studi Strata [2] Magister Administrasi Publik Unisri Solo ingin berkontribusi kepada pemerintahan dan pembangunan Solo,” tegasnya sembari menekankan tak ada pesanan dari pihak tertentu dalam survei tersebut.