Langganan

WISATA BOYOLALI : Malam Seribu Cahaya Siap Sambut Pemudik di Kota Susu - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Aries Susanto Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 8 Juni 2017 - 09:35 WIB

ESPOS.ID - Pengunjung wahana wisata Festival of Light di kompleks Setda Boyolali sedang berfoto, Selasa (6/6/2017) malam. (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Wisata Boyolali, satu lagi ajang hiburan berupa lampion hias di dekat kompleks Setda.

Esposin, BOYOLALI -- Satu lagi ajang hiburan terhampar di sebidang tanah tak jauh di kompleks perkantoran Setda Boyolali, Jl. Merdeka Barat, Boyolali. Namanya "Festival of Light".

Advertisement

Sesuai namanya, di lahan seukuran 20-an meter persegi itu, warna-warni lampion berpendaran di tengah kegelapan malam. Lampion-lampion itu ditata rapi, berjajar, bergayutan pada seutas tali.

Di bawahnya, aneka lampion berwujud binatang-binatangan memenuhi perkebunan. Ada lampion lembu sora, jerapah, pinguin, ikan, kupu-kupu, macan, bangau, ular, serta aneka lampion bunga-bungaan dan tanaman tak ubahnya sebuah perkebunan.

Advertisement

Di bawahnya, aneka lampion berwujud binatang-binatangan memenuhi perkebunan. Ada lampion lembu sora, jerapah, pinguin, ikan, kupu-kupu, macan, bangau, ular, serta aneka lampion bunga-bungaan dan tanaman tak ubahnya sebuah perkebunan.

"Tema pameran cahaya kali ini The Secret Garden. Kami ingin meramaikan Boyolali dengan wisata-wisata keluarga yang murah dan dekat untuk menyambut Lebaran," ujar Gandung Sutriyono, penggagas serta pemilik wahana wisata Festival of Light saat berbincang dengan Esposin, Selasa (6/6/2017) malam.

Festival of Light adalah wahana wisata baru yang digagas Gandung sepekan lalu. Wisata ini bagian dari episode sebelumnya yang pernah ngehits, yakni wahana wisata Rumah Terbalik. Kekuatan utama Festival of Light terletak pada permainan warna-warni cahayanya yang temaram nan lembut, natural, dan romantis.

Advertisement

"Sekarang kan lagi ngetren foto selfie. Nah, kami melihat potensi wisata ini cukup besar untuk digarap," jelas pria kelahiran Kemiri, 35 tahun silam ini.

Gandung tak perlu berpikir panjang untuk memulai bisnis kreatif itu. Awalnya dia hanya melihat fenomena swafoto yang lagi ngehits sekarang ini. Dari situlah, ayah empat anak ini menemukan ceruk bisnis yang sangat besar.

Bayangkan saja, dengan tarif tiket Rp15.000/pengunjung, sudah berapa keuntungan yang bisa masuk ke kantongnya? "Prediksi kami, Lebaran nanti, modal kami sudah balik. Selebihnya, tinggal memanen untung," ujarnya sembari tertawa.

Advertisement

Salah satu pengunjung, Setyaningrum, sengaja mendatangi lokasi Festival of Light setelah melihat fotonya di Instagram. Karena penasaran, ia lantas berkunjung bersama rekan-rekannya dan membawa gawai kesayangannya.

"Ya, lumayan lokasinya untuk berfoto selfie. Boyolali mestinya harus lebih banyak lokasi-lokaisi yang menarik seperti ini, biar enggak kalah dengan Solo," ujar dara asal Banyudono ini.

 

Advertisement

 

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif