Langganan

Warna Merah Kupon dan Tas dalam Pembagian Sembako Baznas di Gondang Sragen

by Tri Rahayu  - Espos.id Solopos  -  Selasa, 1 Oktober 2024 - 19:08 WIB

ESPOS.ID - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati berdesak-desakan dengan warga saat membagikan paket sembako dengan tas merah di halaman Kantor Kecamatan Gondang, Sragen, Selasa (1/10/2024). (Solopos/Tri Rahayu)

Esposin, SRAGEN—Ratusan warga dari berbagai desa di wilayah Kecamatan Gondang berkumpul di Kantor Kecamatan Gondang, Sragen, Selasa (1/10/2024) pagi hingga siang. Mereka datang dengan membawa kupon dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sragen dengan warna dasar merah dan putih, seperti warna bendera Indonesia.

Kupon sembako mberkahi, kata-kata itu yang tertulis di warna dasar merah pada kupon berukuran sekitar 3 cm x 10 cm. Di dekat tulisan itu terdapat nomor sesuai dengan urutan jumlah kupon, 1-70. Kemudian pada warna dasar putih terdapat kata-kata yang sama bewarna hijau muda dan nama Baznas Kabupaten Sragen berwarna hijau tua. Ada simbol Garuda Pancasila dan logo Pemerintah Kabupaten Sragen.

Advertisement

Kupon sembako inilah yang sempat disoal karena dibagikan bertepatan dengan masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sragen 2024. Selain itu sembako yang dibagikan diwadahi tempat yang berwarna merah. Setiap paket sembako senilai Rp110.000 yang berisi beras, minyak, dan jenis sembako lainnya.

Paket sembako itu dibagikan sendiri oleh Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Yuni, sapaan akrabnya, mengambil kupon-kupon dari warga yang ditukarkan dengan paket sembako itu.

Advertisement

Paket sembako itu dibagikan sendiri oleh Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Yuni, sapaan akrabnya, mengambil kupon-kupon dari warga yang ditukarkan dengan paket sembako itu.

Saat pengambilan sembako itu, warga sempat berdesak-desakan. Bahkan Yuni yang mencoba mengondisikan warga agar tertib pun ikut didorong-dorong dari belakang. Yuni pun sempat berbicara lewat pengeras suara.

“Minta tolong jangan berdesak-desakan. Sabar, sabar, semua yang bawa kupon pasti dapat. Kalau masih dorong-dorong terus, sembakonya saya bawa pulang hlo!” kata Yuni.

Advertisement

Dia menyosialisasikan bahwa dalam Pilkada Sragen 2024 ada dua pasangan calon (paslon), yaitu nomor urut 1 Untung Wibowo Sukawati dan Suwardi dan nomor urut 2 Sigit Pamungkas dan Suroto. Dia juga menyebut dua paslon gubernur dan wakil gubernur sesuai nomor urut.

Yuni menjelaskan pembagian sembako dari Baznas itu tidak hanya tahun ini, tahun-tahun sebelumnya juga ada dan setiap tahun tetap dilakukan. Dia mengatakan dana di Baznas Sragen cukup untuk pengadaan sembako karena kesadaran para aparatur sipil negara (ASN), perangkat desa, kepala desa, bahkan sampai tingkat rukun tetangga yang membayar zakatnya ke Baznas. Pada tahun ini, jelas dia, pembagian sembako dilakukan dua sementer dan sekarang merupakan pembagian sembako semester kedua.

“Semester pertama selesai maka semester kedua dimulai. Kalau menunggu pilkada selesai ya pembagian sembakonya tidak selesai. Sasarannya sesuai dengan asnaf zakat. Warna merah pada kupon itu sebenarnya warna dasar merah putih, warna bendera Indonesia,” jelasnya.

Advertisement

Bahkan ada pengurus Baznas Sragen yang menyebut sejak zaman Orde Baru warna merah sudah ada, ketika ke Istana Negara karpetnya warna merah. Yuni menjelaskan warna merah itu bukan simbol apa-apa. Ketika ditanya tasnya warna merah, Yuni menjawab yang penting isinya macam-macam. “Ya, kebetulan saja warnanya merah. Stok tas di Baznas banyak. Kalau pakai warna lain nanti ditanyakan lagi. Semua memang harus dijelaskan agar tidak jadi fitnah,” jelas Yuni.

Seorang penerima sembako asal Desa Tunggul, Gondang, Sragen, Tuminem, 85, senang mendapatkan paket sembako. Dia mengatakan sembako tersebut akan dimasak untuk dimakan sehari-hari. “Kuponnya yang memberi Pak RT. Dikasih kupon hanya diminta mengambil ke kecamatan,” katanya.

Demikian pula, Sutino, 66, warga Desa Wonotolo, Gondang, Sragen, mengaku bersyukur mendapat sembako dari Baznas. Pada setiap bulannya, Sutino mengaku tidak pernah dapat sembako dan baru pertama dapat bantuan paket sembako.

Advertisement

“Saya dapat kupon dari Pak Bayan. Tidak ada pesan apa-apa. Saya hanya diminta ambil sembako dengan kupon ke kecamatan. Sembako ini saya gunakan untuk kebutuhan sehari-hari,” ujarnya yang mendapat kupon nomor 4.


Advertisement
Astrid Prihatini WD - I am a journalist who loves traveling, healthy lifestyle and doing yoga.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif