Langganan

Nongkrong Berisyarat, Cara Asik DVO Solo Kenalkan Budaya Tuli kepada Masyarakat

by Dhima Wahyu Sejati  - Espos.id Solopos  -  Selasa, 1 Oktober 2024 - 20:20 WIB

ESPOS.ID - Sejumlah orang belajar bahasa isyarat dalam kegiatan Nongkrong Bercerita yang diadakan DVO Solo di salah satu Warmindo di Solo, belum lama ini

​Esposin, SOLO -- Deaf Volunteering Organization (DVO) Solo bersama sukarelawan tuli lainnya terus mendorong agar masyarakat lebih kenal dengan budaya tuli. Salah satu tujuannya adalah mengurangi stigma terhadap teman tuli (penyandang disabilitas tuli).

Terdapat beberapa budaya tuli berkaitan dengan bahasa, nilai, hingga cara berinteraksi satu sama lain. Ketua DVO Solo, Is Choliza, mengatakan dengan memahami budaya tuli diharapkan bisa terjalin ikatan antara teman tuli dan teman dengar.

Advertisement

Salah satu kegiatan yang diadakan DOV adalah Nongkrong Berisyarat. Kegiatan itu mewadahi orang-orang dengar untuk dapat mengenal budaya dan bahasa dari Tuli.

“Untuk tahun 2024 ini kami khususkan untuk sukarelawan yang tergabung di DVO. Namun, rencananya kami buatkan kegiatan ini untuk masyarakat umum yang tertarik mengikuti,” kata dia ketika dihubungi Espos, Selasa (1/10/2024).

Advertisement

“Untuk tahun 2024 ini kami khususkan untuk sukarelawan yang tergabung di DVO. Namun, rencananya kami buatkan kegiatan ini untuk masyarakat umum yang tertarik mengikuti,” kata dia ketika dihubungi Espos, Selasa (1/10/2024).

Meski sementara dikhususkan untuk sukarelawan DOV, nantinya sukarelawan akan turut menyebarkan ke masyarakat yang lebih luas. Guna menyebarkan pemahaman budaya tuli, DVO Solo melibatkan teman dengar.

“Tujuan DVO melibatkan orang-orang dengar adalah supaya mereka bisa menyebarkan budaya tuli ke masyarakat umum secara bijak dan menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan tuli,” kata dia.

Advertisement

Tujuannya, kata dia agar teman dengar terbiasa menggunakan bahasa isyarat ketika berkomunikasi dengan teman tuli, menambah wawasan terkait budaya tuli, dan kepedulian terhadap isu disabilitas.

Budaya dan Bahasa Tuli

“Di kegiatan ini diisi dengan mengenal isyarat dasar, membahas hal-hal yang terkait dengan kehidupan sehari-hari, bahkan isu terkait disabilitas. Serta tentunya menggunakan bahasa isyarat,” kata dia.

Dia berharap melalui kegiatan tersebut semakin orang yang bisa menggunakan bahasa isyarat ketika berkomunikasi dengan teman tuli. 

Advertisement

“Kegiatan dari DVO merupakan upaya kami untuk menyadarkan masyarakat umum terkait hak dari tuli. Khususnya untuk teman-teman dengar yang tergabung dalam DVO ini bisa menjadi orang yang mampu menyebarkan budaya dan bahasa dari tuli dengan cara yang bijak,” kata dia.

Kegiatan Nongkrong Berisyarat diadakan rutin setiap Jumat pukul 16.00 WIB. Dia mengatakan kegiatan sudah dilaksanakan di beberapa tempat seperti halaman Balai Kota, Lokananta, dan Warmindo di Solo. 

Dia mengatakan ke depan kegiatan itu akan dibuka untuk umum. Bagi yang minat mempelajari bahasa isyarat dan budaya tuli lebih luas bisa menghubungi akun Instagram @dvosolo. Dia mengatakan masyarakat juga bisa bergabung sebagai sukarelawan.

Advertisement

DVO Solo yang sudah ada sejak Desember 2012 itu merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang sukarelawan tuli. Tujuan DVO adalah mendukung Gerakan Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Solo dalam mewujudkan kesejahteraan untuk tuli.

Kesejahteraan yang dimaksud yakni dalam berbagai bidang, pendidikan, kesehatan, penghidupan, sosial, dan pemberdayaan melalui keluarga, dan masyarakat sekitar. Selain itu DVO Solo juga sering bekerjasama dengan Pusat Bahasa Isyarat Indonesia (Pusbisindo) Jawa Tengah.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif