Langganan

Konsisten Selamatkan Pangan di Soloraya, Gita Pertiwi Raih Penghargaan Bapanas

by Candra Septian Bantara  - Espos.id Solopos  -  Selasa, 1 Oktober 2024 - 19:16 WIB

ESPOS.ID - Direktur Program Gita Pertiwi, Titik Ek Sasanti (tengah-kerudung putih) menerima penghargaan dari Deputi Kerawanan Pangan dan Gizi NFA Nyoto Suwignyo sebagai komunitas paling konsisten selamatkan pangan di Indonesia dalam acara International Day of Awareness of Food Loss and Waste (IDAFLW) 2024 di Pamedan Pura Mangkunegaran, Solo, pada Minggu (29/9/2024) lalu. (Istimewa)

Esposin, SOLO -- Organisasi nonpemerintah yang bergerak di sektor pelestarian lingkungan dan pengembangan masyarakat Soloraya, Gita Pertiwi, mendapatkan penghargaan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) sebagai salah satu dari sebelas komunitas paling konsisten menyelamatkan pangan di Indonesia. 

Penghargaan tersebut diberikan dalam acara International Day of Awareness of Food Loss and Waste (IDAFLW) 2024 di Pamedan Pura Mangkunegaran, Solo, pada Minggu (29/9/2024).

Advertisement

Direktur Program Gita Pertiwi, Titik Eka Sasanti, saat diwawancarai Espos, Senin (30/9/2024), mengatakan tidak menyangka apa yang komunitasnya lakukan untuk menyelamatkan pangan selama lima tahun terakhir mendapatkan apresiasi dari Bapanas. Namun di satu sisi Titik bangga komunitasnya ternyata mampu menginspirasi komunitas lain di seluruh Indonesia.

“Bahkan saya saja tidak tahu indikator penilaiannya apa saja, makanya rasanya seperti tidak menyangka. Tapi menurut saya jika dilihat dari penghargaan yang diberikan mungkin karena konsistensi kami dalam menyelamatkan pangan di Soloraya selama lima tahun ke belakang,” kata dia.

Advertisement

“Bahkan saya saja tidak tahu indikator penilaiannya apa saja, makanya rasanya seperti tidak menyangka. Tapi menurut saya jika dilihat dari penghargaan yang diberikan mungkin karena konsistensi kami dalam menyelamatkan pangan di Soloraya selama lima tahun ke belakang,” kata dia.

Titik menjelaskan upaya komunitasnya menyelamatkan pangan memang mengalami peningkatan sejak 2019. Jika ditotal dari 2019 hingga 2024, Gita Pertiwi berhasil menyelamatkan 100 ton pangan di wilayah Soloraya.

“Jika dilihat dua tahun terakhir saja kami bisa menyelamatkan 50 ton pangan. Sebetulnya tidak hanya sisa pangan atau pangan berlebih saja yang kami selamatkan melainkan susut pangan. Seperti saat para petani di Magelang mengalami kerugian karena harga panen anjlok beberapa waktu lalu kami juga memborong dalam jumlah besar untuk dibagikan ke pihak yang membutuhkan,” jelas dia.

Advertisement

Road Map Solo Kota Cerdas Pangan

Bersama Bappeda Solo, kata dia, Gita Pertiwi telah menyusun road map untuk menjadikan Solo sebagai Kota Cerdas Pangan tahun 2022-2032. Road map itu berisi soal langkah edukasi stop boros pangan hingga penyelamatan pangan lewat food sharing.

Ditanya soal makna penghargaan dari Bapanas, Titik menjawab akan menjadikannya cambuk untuk semakin meningkatkan peranan Gita Pertiwi dalam menyelamatkan pangan melalui banyak bidang.

Seperti menggiatkan edukasi dan kampanye stop boros pangan ke sekolah-sekolah, melibatkan peran serta anak muda dalam program, dan menemukan cara cara kampanye lain yang lebih kreatif.

Advertisement

“Kemudian kami juga akan lebih memaksimalkan program food sharing yang sudah berjalan dengan dengan lebih melibatkan banyak sektor agar lebih maksimal,” sambung dia.

Titik berharap upaya komunitasnya untuk menyelamatkan pangan ke depan bisa didukung oleh pemerintah daerah hingga pusat dengan menyediakan regulasi. Agar apa yang dilakukan punya payung hukum yang jelas.

“Gita Pertiwi mendorong pemda atau pemerintah pusat untuk membuat regulasi. Agar semua pihak yang terlibat nantinya bisa terlindungi dan memiliki standardisasi khusus mulai dari proses pengambilan sumber pangan berlebih hingga distribusi pangan. Gerakan Stop Boros Pangan ini bisa jadi gerakan besar dan massal,” ujar dia.

Advertisement

Dilansir dari laman resmi Bapanas, badanpangan.go.id, selain Gita Pertiwi ada 10 komunitas lain di Indonesia yang memperoleh penghargaan sebagai komunitas terkonsisten dalam penyelamatan pangan, antara lain Foodbank of Indonesia, FoodCycle Indonesia, Garda Pangan.

Kemudian Scholars of Sustenance, Food Bank Bandung, Surplus Indonesia, Aksata Pangan, Ruang Pangan, Svarna Loka Indonesia, dan TP PKK Pusat Kategori. Bapanas juga menobatkan Pemerintah Kota Solo dan Kota Tasikmalaya sebagai pemerintah daerah terinovatif dalam penyelamatan pangan di Indonesia.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif