Langganan

Warga Klaseman Laweyan Solo Gelar Karnaval Budaya, Meriah dengan Kostum Unik

by Candra Septian Bantara  - Espos.id Solopos  -  Minggu, 6 Oktober 2024 - 22:05 WIB

ESPOS.ID - Salah satu peserta mengenakan kostum Laweyan Batik Carnival di acara karnaval RW 001 Klaseman, Laweyan, Solo, Minggu (6/10/2024). Diikuti sekitar 200 peserta, karnaval ini merupakan ajang untuk mempromosikan wisata kampung batik dan melestarikan budaya. (Espos/Candra Septian Bantara)

Esposin, SOLO -- Warga RW 001 Kampung Klaseman, Laweyan, Solo, menggelar karnaval budaya pada Minggu (6/10/2024). Diikuti sekitar 200 peserta, karnaval ini merupakan ajang untuk mempromosikan wisata kampung batik dan melestarikan budaya.

Pantauan Espos, peserta karnaval sudah berkumpul di Masjid Al-Khirmani sebagai titik start sejak pukul 07.00 WIB. Peserta kemudian mengelilingi jalanan kampung setempat dengan rute sejauh kurang lebih 5 kilometer.

Advertisement

Para peserta merupakan warga setempat yang tergabung dalam beberapa komunitas dan organisasi lintas usia. Seperti Laweyan Batik Carnival, Gowes Sor Jambu, Posyandu, Bank Sampah, Kelompok Wanita Tani, Pengajian Ibu-ibu, dan masih banyak lagi.

Karnaval semakin meriah dan berwarna dengan semua peserta saling berlomba-lomba mengenakan beragam kostum yang menurut mereka unik. Ada yang memakai kostum tentara, polisi, pilot, beskap dan kebaya kuthu baru, memakai kostum batik karnival, pedagang sayur, bapak-bapak ronda, dan masih banyak lagi.

Advertisement

Karnaval semakin meriah dan berwarna dengan semua peserta saling berlomba-lomba mengenakan beragam kostum yang menurut mereka unik. Ada yang memakai kostum tentara, polisi, pilot, beskap dan kebaya kuthu baru, memakai kostum batik karnival, pedagang sayur, bapak-bapak ronda, dan masih banyak lagi.

Selain itu, ada juga peserta yang membawa seperangkat alat drumben, bendera merah putih, kentungan, bakul sayur, hingga jajanan pasar. Mereka tampak antusias walaupun cuaca pagi itu cukup terik.

Seusai berkeliling kampung, para peserta mengikuti sesi hiburan di lokasi finis tepatnya di Taman Bestari RW 001 Klaseman, Laweyan, Solo. Dalam sesi ini peserta karnaval dapat menyaksikan pertunjukkan tari cakil dan organ tunggal.

Advertisement

Sebelum karnaval ada agenda wisata kuliner, fashion show, dan sejumlah kegiatan lainnya. “Saya mau mendukung terselenggaranya acara ini karena ingin membantu mengembangkan wisata di Kampung Batik Laweyan agar semakin maju dan dikenal banyak orang. Sehingga pada akhirnya ekonomi masyarakat bisa tergerak dan menyejahterakan mereka,” kata dia.

Koordinator lapangan acara tersebut, Nur Alif, mengatakan persiapan acara karnaval ini terbilang mepet, karena hanya sepekan. Namun begitu, menurut Nur, acara ini mendapatkan respons positif dari warga setempat.

“Persiapannya cuma tujuh hari, tapi alhamdulillahnya tetap berjalan baik soalnya gotong royong dan antusiasme warga juga tinggi. Karena mereka sadar bahwa kegiatan ini bisa mengangkat potensi kampung agar semakin dikenal masyarakat,” kata dia.

Advertisement

Antusiasme Warga Tinggi

Acara karnaval ini juga mendapatkan kesan positif dari masyarakat setempat, salah satunya Sudiyoko. Sudiyoko menjelaskan sebelumnya acara karnaval ini nyaris tidak dilaksanakan karena banyaknya agenda yang berjalan bersamaan. 

Namun begitu, karena ada sponsor dari Rini Srimaryati kegiatan ini bisa berjalan. Dia berharap acara karnaval tahun depan bisa lebih meriah dan bisa diikuti lebih banyak orang.

“Rasanya seperti percaya tidak percaya, dengan persiapan yang singkat tapi warga antusiasmenya begitu tinggi. Seolah-olah meluapkan keinginan mereka yang tertunda walaupun harus berpanas-panasan,” ujar dia.

Advertisement

Terpisah, Lurah Laweyan, Rosidi, menyambut positif adanya karnaval tersebut karena sebagai momentum untuk menjaga sekaligus melestarikan budaya dan kearifan lokal di Laweyan. Selain itu, kata dia, karnaval juga menjadi ajang untuk mengenalkan ke generasi muda tentang potensi-potensi unggulan Laweyan.

“Kami selaku pemerintah kelurahan mendukung sekali agenda ini. Semoga tidak hanya dilakukan RW 001 saja tetapi bisa dilakukan oleh RW-RW lainnya sehingga dampaknya bisa lebih besar,” ungkap dia.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif