by Christine Franciska Jibi Bisnis Indonesia - Espos.id Solopos - Minggu, 6 Mei 2012 - 16:45 WIB
ESPOS.ID - PERINGATAN WAISAK--Umat Buddha Theravada melakukan peringatan Waisak 2556 TB/2012 di Vihara Dhamma Sundara, Pucangsawit, Jebres, Minggu (6/4/2012). (Christine Franciska/JIBI/Bisnis Indonesia)
SOLO--Puluhan umat Buddha Theravada melakukan peringatan Waisak 2556 TB/2012 di Vihara Dhamma Sundara, Pucangsawit, Jebres, Minggu (6/4/2012). Prosesi diawali dengan upacara Pradakshina mengelilingi stupa sebanyak tiga kali.
"Puja ini dimaksudkan untuk melakukan penghormatan dengan cara berjalan," ujar Sunardi Dharma Sukha, selaku panitia dan pengurus Vihara Dhamma Sundara.
Pada pukul 10.00 WIB, prosesi dilanjutkan dengan melakukan puja bakti dan bermeditasi untuk menunggu detik-detik Waisak. Iwan Gunawan, 40, umat Buddha yang hadir kala itu mengaku senang walau tak bisa merayakan Waisak di Candi Borobudur. Bagi Iwan, berdoa bisa di mana saja asal memiliki hati yang bersih.
"Dulu saya pernah merayakan di Borobudur, suasana tentu lebih hikmat dan meriah. Hanya saja kali ini waktunya sempit, jadi merayakan di Solo saja," katanya.
Peringatan kali ini, Sangha Theravada Indonesia mengusung tema Kebijaksanaan Tonggak Kejujuran. Umat diharapkan menjaga pikiran dan pandangan benar sebagai dasar kejujuran. Sikap ini merupakan landasan moral penting untuk menumbuhkan sikap saling percaya dalam relasi sosial.
Dalam ranah kebangsaan, Samanera Indaviriyo, pemimpin peringatan Waisak, melihat bahwa politisi dan pejabat pemerintah kurang mengembangkan kejujuran. Pemimpin bangsa merupakan orang-orang pintar, tetapi suka membodohi masyarakat. Padahal lewat kebijaksanaan dan kejujuran, pemimpin bangsa dapat menyelesaikan permasalahan negeri dan berpihak pada rakyat.
"Masyarakat tentu tidak bisa mencontoh perilaku tersebut. Saya berharap bahwa umat Buddha bisa lebih berperan dalam menciptakan lingkungan yang jujur," katanya.