by Rudi Hartono - Espos.id Solopos - Minggu, 15 Agustus 2021 - 10:31 WIB
Esposin, WONOGIRI — Ratusan tenaga kesehatan (nakes) puskesmas di Kabupaten Wonogiri terkonfirmasi positif Covid-19 selama terjadi lonjakan kasus sejak beberapa pekan terakhir. Tiga orang di antaranya meninggal dunia.
Para nakes dinilai semakin rentan tertular Covid-19. Fenomena ini terjadi setelah lebih kurang enam bulan setelah mereka menerima vaksin Sinovac sebanyak dua dosis. Belum diketahui secara pasti hal ini akibat efikasi vaksin bersangkutan yang mulai menurun atau akibat faktor lain.
Efikasi Vaksin
Berdasar penelitian di sejumlah negara, efikasi vaksin yang diproduksi perusahaan asal Tiongkok, Sinovac Biotech Ltd. itu mencapai lebih dari 65 persen. Vaksin tersebut dapat menurunkan risiko infeksi, mengurangi gejala infeksi, dan efektif mencegah kematian. Namun, imunogenisitas vaksin Sinovac disebut menurun setelah enam bulan sejak penyuntikan dosis kedua.
Berdasar penelitian di sejumlah negara, efikasi vaksin yang diproduksi perusahaan asal Tiongkok, Sinovac Biotech Ltd. itu mencapai lebih dari 65 persen. Vaksin tersebut dapat menurunkan risiko infeksi, mengurangi gejala infeksi, dan efektif mencegah kematian. Namun, imunogenisitas vaksin Sinovac disebut menurun setelah enam bulan sejak penyuntikan dosis kedua.
Sebagai catatan, efikasi vaksin adalah tingkat kemanjuran vaksin dalam menurunkan tingkat infeksi pada orang yang sudah divaksin saat tahap uji klinis. Sementara, imunogenisitas adalah kemampuan memicu respons imun dalam tubuh.
Baca juga: Di Tengah Kelangkaan Pasokan, Indonesia Berhasil Amankan 185 Juta Dosis Vaksin
Selain itu, sebanyak 53 nakes di Puskesmas Slogohimo juga terpapar Covid-19. Akibatnya, puskesmas saat ini hanya dapat memberi pelayanan administrasi dan rujukan. Hal itu lantaran personel yang tersisa hanya tinggal empat orang. Kebanyakan nakes sudah selesai menjalani isolasi mandiri. Puskesmas akan kembali beroperasi normal pada pekan depan.
Tiga orang di antara para nakes yang terpapar Covid-19 gugur. Mereka meliputi Kepala Puskesmas Nguntoronadi II, dr. Abdul Mursid, satu perawat di Puskesmas Sidoharjo, dan satu orang analis di Puskesmas Baturetno I.
Baca juga: Inilah Deretan Rumah Cebol di Demak yang Terancam Tenggelam
Menurut Adhi, nakes banyak yang terpapar Covid-19 selama kasus Covid-19 melonjak belakangan ini. Jika dicermati, fenomena ini terjadi setelah lebih kurang enam bulan para nakes divaksin Sinovac sebanyak dua kali.
“Efikasi vaksin Sinovac mencapai 65 persen. Di sisi lain para nakes divaksin dosis kedua enam bulan lalu. Saat ini kami masih proses vaksinasi nakes dosis ketiga dengan vaksin dari Moderna,” kata Adhi.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melalui rilis resminya yang dipublikasikan melalui pom.go.id, Senin (11/1/2021), menginformasikan dari uji klinis di Bandung diketahui efikasi vaksin Sinovac mencapai 65,3 persen. Sementara, berdasar laporan efikasi vaksin di Turki sebesar 91,25 persen, dan di Brazil 78 persen. Hasil tersebut telah memenuhi persyaratan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) yang memberi batas minimal efikasi vaksin 50 persen.
Pada bagian lain, menurut laporan Global Times yang dikutip media di Indonesia, titer antibodi menurun secara substansial enam bulan setelah dua dosis vaksin Sinovac disuntikkan kepada orang lanjut usia. Itu adalah hasil penelitian baru yang menjadi bagian dari uji klinis acak, double-blind, terkontrol plasebo, dan fade ½ yang melibatkan 303 peserta sehat berusia 60 tahun ke atas. Uji klinis ini berlangsung di Tiongkok dan hasilnya dirilis di medRvix, Minggu (8/8/2021) lalu.
Baca juga: Durasi Kunjungan ke Malioboro Jogja Bakal Dibatasi 2 Jam, Begini Teknisnya
Dosis Ketiga
Pada uji klinis tersebut juga mengungkap hasil vaksinasi dosis ketiga. Hasilnya, tingkat antibodi meningkat signifikan setelah tujuh hari peserta divaksin dosis ketiga. Uji klinis dilakukan dengan cara memvaksin peserta delapan bulan setelah divaksin dosis kedua. Peserta dibagi tiga, yakni kelompok yang disuntik vaksin 1,5 mikrogram, 3 mikrogram, dan 6 mikrogram. Uji terhadap semua kelompok menunjukkan hasil sama, yakni antibodi meningkat signifikan.
Terkait imunogenisitas vaksin Sinovac yang disebut menurun enam bulan setelah penyuntikan vaksin dosis kedua, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, menyatakan hasil studi tentang kemanjuran vaksin setelah uji klinis fase ketiga rampung, yakni akhir tahun ini. Menurut dia, laporan mengenai efikasi yang turun sebagaimana dilaporkan banyak pihak, salah satunya Sinovac, belum resmi.
“Saya tegaskan, efikasi vaksin akan keluar secara formal sesudah keluarnya final report [laporan akhir] uji klinis fase III,” ucap Menkes seperti dikutip health.detik.com, Senin (2/8/2021).
Sebelumnya, Kepala BPOM, Penny Kusumastuti Lukito, menyebut imunogenisitas vaksin Sinovac selama tiga bulan setelah vaksinasi mencapai 99 persen.