by Kurniawan - Espos.id Solopos - Rabu, 15 September 2021 - 20:22 WIB
Esposin, SOLO -- Sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menjadi pilar penting perekonomian Tanah Air selama beberapa dekade terakhir. Sebab jumlah pelaku UMKM di Tanah Air hingga 64,1 juta orang.
Angka tersebut mencapai 99 persen dari keseluruhan pelaku usaha. Sektor UMKM juga berkontribusi sekitar 61 persen terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB).
Kondisi tersebut disadari betul Ketua Ormas Panji-Panji Hati atau lebih dikenal dengan Tikus Pithi Hanata Baris (TPHB), Tuntas Subagyo. Menurutnya, sektor UMKM bisa menjadi faktor utama yang menentukan perkembangan negara.
Kondisi tersebut disadari betul Ketua Ormas Panji-Panji Hati atau lebih dikenal dengan Tikus Pithi Hanata Baris (TPHB), Tuntas Subagyo. Menurutnya, sektor UMKM bisa menjadi faktor utama yang menentukan perkembangan negara.
“Kondisi sekarang perlu adanya peningkatan, langkah-langkah tepat untuk pemerintah bisa merangsang, mengarahkan masyarakat agar ekonominya meningkat, melalui berbagai pendekatan yang tepat,” ujarnya, Rabu (15/9/2021).
Baca Juga: Langkah Cerdik Tuntas Subagyo Wujudkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat
“Yang paling penting strategi ekonomi yang menjadi acuan pemerintah untuk sektor mikro, jalur tengah, hingga ekonomi makronya. Saya kebetulan membuat buku Indonesia Rumah Kaca, representasi ekonomi rakyat,” urainya.
“Kita akan kembali kepada falsafah Jawa, pasar metu gaunge, bukan pasar ilang kumandange. Kegiatan ekonomi mikro bisa bergaung kembali. Bukan asal memberikan modal, rujukan UMKM dan sebagainya, tapi benar-benar dikelola baik,” katanya.
Baca Juga: Buka-Bukaan Tuntas Subagyo soal Partai Kedaulatan Rakyat yang Didirikannya
Dengan semakin kokohnya perekonomian nasional, Tuntas menyebut negeri ini tidak akan bergantung lagi dengan bangsa asing. Rakyat Indonesia bisa lebih berdaulat secara ekonomi menjadi tuan di negeri mereka sendiri.
“Selama ekonomi mikro tergencet, UMKM tidak bisa berjalan sesuai kegiatan di lapangan. Jelas masyarakat akan menjadi budak di negeri sendiri. Kemandirian UMKM masih perlu didorong, karena mereka masih cukup lemah,” ujarnya.
Selain strategi perekonomian yang tepat, Tuntas menekankan pentingnya sinergitas antara pemerintah dan pelaku usaha. Partai Kedaulatan Rakyat (PKR) bentukan Tuntas siap menerapkan sinergitas itu hingga ke tingkat desa.
Baca Juga: Profil Tuntas Subagyo, dari Tikus Pithi Kini Dirikan Partai untuk Pemilu 2024
Sebab keberadaan dan fungsi departemen-departemen tersebut tidak bisa menjangkau pelaku usaha yang paling ujung. Bila itu yang terjadi, menurut Tuntas, bisa menimbulkan peluang atau celah berupa penyimpangan dana dan lain-lain.
Disinggung keberadaan badan latihan kerja (BLK) di setiap daerah, menurut Tuntas belum berfungsi optimal. Padahal keberadaan BLK di daerah sangat strategis untuk membekali pelaku UMKM dengan keterampilan yang dibutuhkan pasar.
Lebih jauh Tuntas menyoroti tren digitalisasi aktivitas ekonomi yang telah merambah sektor UMKM. Menurutnya, pada praktiknya masih banyak pelaku UMKM yang tidak tahu dan tidak mampu untuk mengikuti tren kemajuan teknologi.
Yang terjadi, para pelaku UMKM itu semakin terpuruk di tengah semakin tingginya kebutuhan hidup. Kelompok pelaku UMKM ini harus didampingi secara berkelanjutan oleh pemerintah agar bisa mengikuti zaman dengan digitalisasinya.