by Wahyu Prakoso Brand Content - Espos.id Solopos - Jumat, 20 September 2024 - 10:43 WIB
ESPOS.ID - Wali Kota Solo Teguh Prakosa meberikan arahan pada acara pengukuhan pengurus Komisi Pemberdayaan Lanjut Usia Kota Solo periode 2024-2027 di kompleks Balai Kota Solo, Rabu (11/9/2024).
Esposin, SOLO -- Solo dinobatkan menjadi kota terbaik di Indonesia untuk menghabiskan masa tua berdasarkan hasil survei Goodstat yang dirilis pada Jumat (30/8/2024) lalu. Rencana pembangunan Kota Solo dinilai telah melibatkan kelompok lansia.
Survei yang dilakukan Goodstat dilaksanakan dengan metode kuantitatif secara daring dan melibatkan 1.000 responden tersegmentasi di seluruh wilayah Indonesia. Hasilnya, Solo berhasil menduduki peringkat pertama sebagai pilihan masyarakat untuk tinggal dan menikmati masa tua dengan persentase 63,1 persen.
Solo mengungguli Jogja di peringkat kedua dengan persentase 61,9 persen, Bandung 49,4 persen, Malang 25,2 persen, Bogor 24,1 persen, Padang 15,4 persen, Pelembang 9,3 persen, dan Banda Aceh 8,3 persen.
Pada survei 2023 dan 2022 oleh lembaga yang sama, Solo masih berada di peringkat ketiga di bawah Jogja dan Bandung. Solo menjadi pilihan warga Indonesia untuk menikmati masa tua karena memiliki suasana kota yang tenang, biaya hidup tergolong murah.
Pada survei 2023 dan 2022 oleh lembaga yang sama, Solo masih berada di peringkat ketiga di bawah Jogja dan Bandung. Solo menjadi pilihan warga Indonesia untuk menikmati masa tua karena memiliki suasana kota yang tenang, biaya hidup tergolong murah.
Selain itu, menurut Goodstat, Solo memiliki sejumlah fasilitas kesehatan yang baik, akses mudah ke berbagai pusat kebudayaan, serta beragam kuliner khas yang terkenal.
Menanggapi hasil survei tersebut, Wali Kota Solo Teguh Prakosa menjelaskan Pemkot Solo memberdayakan masyarakat khususnya kelompok lansia untuk tetap beraktivitas, membangun fasilitas publik yang ramah bagi warga lansia, serta memastikan suplai makanan bernutrisi sesuai kebutuhan lansia yang membutuhkan.
Teguh mengatakan telah mengukuhkan pengurus Komisi Pemberdayaan Lanjut Usia Kota Solo periode 2024-2027 di kompleks Balai Kota Solo, Rabu (11/9/2024). Mereka akan bertugas menyampaikan aspirasi dari warga lansia serta terlibat dalam setiap rencana pembangunan Kota Solo.
Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Solo ranking ke-3 di Jawa Tengah (Jateng) pada 2023. IPM adalah indikator untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara.
Selain sebagai ukuran kinerja pemerintah, IPM digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU). IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yakni umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak.
Berdasarkan data BPS, IPM Kota Solo meningkat dari tahun ke tahun, yakni 82,21 pada 2020; 82,62 pada 2021; 83,08 pada 2022; 83,54 pada 2023. IPM Kota Solo 2023 berada di urutan ketiga setelah Salatiga 84,99 dan Kota Semarang 84,43.
Kepala Bidang Perencanaan Pengendalian Evaluasi Pembangunan Daerah Bappeda Kota Solo Tri Suryo Kuncoro mengatakan populasi warga lansia di Indonesia bertambah pada 2035 dibanding jumlah populasi sekarang.
“Semua daerah termasuk Kota Solo diupayakan lansia bisa produktif. Kalau tidak, nanti seperti yang telah dialami beberapa orang, ada fenomena generasi ‘sandwich’. Jadi usia produktif menanggung usia muda, menanggung usia lansia,” jelas dia kepada Espos.id, Jumat (8/3/2024).
Menurut dia, salah satu poin penting pada RPJPD 2025-2045 supaya lansia bisa lebih produktif, salah satunya melalui pemberdayaan. Penduduk usia 40 tahun sekarang ini sudah melek teknologi. Negara bisa mempertahankan kemampuan mereka dalam mengembangkan diri.