by Muhammad Ismail Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Jumat, 21 Oktober 2016 - 20:40 WIB
Esposin, SOLO -- Massa gabungan dari sembilan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam di Solo menggelar aksi damai di perempatan Coyudan, Serengan, Solo, Jumat (21/10/2016) mulai pukul 13.30 WIB.
Dalam aksi tersebut mereka meminta polisi segera memanggil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), terkait dugaan penistaan agama.
Pantauan Esposin, massa yang berjumlah ratusan orang berkumpul di Masjid Agung Keraton Solo pukul 13.30 WIB. Mereka sebagian berjalan kaki dan menggunakan sepeda motor menuju ke perempatan Coyudan.
Satu mobil pikap berhenti tepat di tengah perempatan Jl. Yos Sudarso pukul 13.30 WIB. Mereka menjadikan mobil itu sebagai mimbar untuk berorasi.
Perwakilan ketua ormas Islam di antaranya dari Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Majelis Mujahidin Indoensia (MMI), Majelis Ta’lim Al Islah, dan lainnya bergantian berorasi. Aksi damai yang berakhir pukul 14.00 WIB itu diakhiri pembacaan surat terbuka untuk Kapolri.
Akibat aksi itu Jl. Yos Sudarso di tutup selama 30 menit oleh anggota Satuan lalu lintas (Satlantas) Polresta Solo. Kendaraan dari arah Jl. Yos Sudarso dialihkan ke Jl. Veteran.
Puluhan polisi dari Polsek Serengan membantu pengamanan aksi damai itu. Petugas Humas Aksi Ormas Islam Solo, Endro Sudarsono, mengatakan umat Islam Solo sangat terpukul dengan pernyataan Ahok terkait Surat Al-Maidah. Apa yang dilakukan Ahok sudah masuk kategori penistaan agama.
“Kami meminta Kapolri segera memanggil Ahok dalam kasus penistaan agama. Sembilan ormas di Soloraya ikut ambil bagian dalam aksi ini,” ujar Endro kepada Esposin, Jumat.
Sementara itu, Kasubag Humas Polresta Solo, AKP Yuliantara, mengatakan puluhan polisi diterjunkan untuk mengamankan aksi. Sesuai izin yang masuk ke Polresta Solo, massa aksi akan berorasi di dua lokasi yakni di perempatan Coyudan dan kawasan Masjid Baitussalam, Tipes, Serengan.