Langganan

Tradisi Solo Dipimpin Wali Kota dari Utara Rel Jalan Slamet Riyadi - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Kurniawan  - Espos.id Solopos  -  Jumat, 14 Juni 2024 - 17:57 WIB

ESPOS.ID - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bersama mantan Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo seusai upacara peringatan hari jadi ke-77 Pemkot Solo di halaman Balai Kota Solo, Jumat (16/6/2023) pagi. (Istimewa/Dokumentasi Pemkot Solo)

Esposin, SOLO—Sebuah fenomena menarik mengiringi perjalanan pergantian kepemimpinan Kota Solo dalam beberapa dekade terakhir.

Informasi yang dihimpun Esposin, Jumat (14/6/2024), dalam beberapa dekade terakhir, asal Wali Kota Solo dari wilayah utara rel kereta yang membelah kota ini. Rel itu membentang dari barat ke timur di pinggir Jalan Slamet Riyadi.

Advertisement

Mulai dari Wali Kota Slamet Suryanto yang memimpin Solo periode 2000-2005. Slamet berasal dari Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari.

Selanjutnya pada periode 2005-2010 ada nama Joko Widodo (Jokowi) yang berasal dari Kelurahan Sumber, Banjarsari. Karier politik sosok ini sangat moncer, sehingga mampu memegang tampuk kepemimpinan negeri ini.

Pada saat Jokowi mengundurkan diri karena maju Pilkada DKI Jakarta pada 2012, pasangannya, F.X. Hadi Rudyatmo, melanjutkan kepemimpinan di Solo. Rudy, panggilan akrabnya, berasal dari Kelurahan Pucangsawit, Jebres.

Advertisement

Pada Pilkada 2015 dia berhasil membuktikan diri dengan memenangi kontestasi melawan Anung Indro Susanto. Fenomena kepemimpinan Solo berasal dari utara rel Jalan Slamet Riyadi berlanjut pada Pilkada 2020.

Adalah putra Jokowi, yaitu Gibran Rakabuming Raka, yang melanjutkan “tradisi” tersebut. Seperti diketahui dia tinggal di Kelurahan Sumber. Menilik fenomena itu, kiranya menarik mencermati kontestasi Pilkada Solo 2024.

Apakah fenomena tersebut masih akan berlanjut atau kah tidak. Pemerhati sejarah Kota Solo, Tundjung W Sutirto, buka suara terkait fenomena kepemimpinan Solo yang selalu didominasi figur-figur dari wilayah utara.

Advertisement

“Sejarawan itu tidak boleh memprediksi peristiwa yang akan terjadi. Tetapi hanya bisa melihat fenomena masa lampau saja,” ujar dia. Namun, dia melihat ada kemungkinan sejarah perjalanan Kota Solo akan berulang.

Utamanya jika calon-calon Wali Kota Solo yang muncul saat ini masih berdomisili di kutub utara dan selatan. “Jika calon-calon yang ada masih domisilinya di kutub utara dan selatan, bisa saja sejarah itu akan berulang,” tutur dia.

Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif