Langganan

Tokoh Agama - Kapolresta Solo Serukan Kampanye Pilkada Damai Tanpa Polarisasi

by Ahmad Kurnia Sidik  - Espos.id Solopos  -  Selasa, 1 Oktober 2024 - 16:54 WIB

ESPOS.ID - Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi saat ditemui awak media di Mapolresta Solo terkait imbauan kampanye Pilkada damai, Selasa (1/10/2024).

Esposin, SOLO -- Kampanye Pilkada Serentak 2024 termasuk di Solo telah dimulai sejak 25 September hingga 23 November 2024 mendatang. Dalam masa itu tiap-tiap tim pemenangan akan berupaya meraih simpati masyarakat untuk memilih pasangan calon yang diusung.

Dalam kondisi itu tak jarang memicu polarisasi di kalangan masyarakat karena perbedaan pilihan. Karena itu, sejumlah tokoh masyarakat di Solo mengimbau agar kampanye tetap damai dan mengedepankan program tanpa harus memicu hal-hal sensitif yang bisa menyebabkan polarisasi di masyarakat.

Advertisement

Seperti diungkapkan Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi, yang mengimbau agar kampanye digelar dengan damai sehingga terciptanya kondisi yang aman, tertib, dan lancar tanpa harus terjadi perpecahan di kalangan masyarakat Solo.

Success story pada kampanye Pemilu beberapa waktu lalu diharapkan bisa diteruskan untuk kampanye Pilkada yang saat ini sedang berlangsung,” kata Kapolresta Solo saat ditemui awak media di Mapolresta Solo, Selasa (1/10/2024) siang.

Advertisement

Success story pada kampanye Pemilu beberapa waktu lalu diharapkan bisa diteruskan untuk kampanye Pilkada yang saat ini sedang berlangsung,” kata Kapolresta Solo saat ditemui awak media di Mapolresta Solo, Selasa (1/10/2024) siang.

Tak hanya itu, Iwan juga mengajak para tokoh masyarakat dan tokoh agama agar bersama membantu terciptanya kamtibmas selama masa kampanye. Karena, menurut dia, tokoh masyarakat dan tokoh agama yang dekat dengan masyarakat itu memiliki pengaruh tidak kecil bagi berlangsungnya kampanye yang aman, damai, dan tertib.

“Tentunya dukungan seluruh elemen masyarakat, baik itu tokoh masyarakat, agama, kepemudaan, itu sangat berperan besar atas terciptanya situasi yang kondusif pada tahapan-tahapan Pilkada yang berlangsung. Kita harus sama-sama menyadari ini adalah tanggung jawab kita bersama,” kata dia.

Advertisement

“Marilah kita laksanakan pesta demokrasi ini dengan aman, tertib, dan damai. Karena tidak ada artinya jika friksi muncul karena Pilkada,” jelasnya.

Memilih Sesuai Kata Hati

Terpisah, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Solo, Abdul Aziz Ahmad, juga mengimbau seluruh masyarakat khususnya di Solo agar menjaga situasi yang kondusif, aman, damai, dan tenteram selama penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024.

“Kami mengajak kepada seluruh masyarakat, serta berbagai elemen ormas di Solo dan Jateng, menjelang Pilkada Serentak 2024, mari ciptakan iklim yang kondusif agar tercipta masyarakat yang aman, damai, tenteram, dan sejahtera,” kata Ketua MUI Solo saat ditemui awak media di kantornya pada Senin (30/9/2024) lalu.

Advertisement

Lebih lanjut, ia mengatakan Pilkada Serentak 2024 merupakan salah satu jalan untuk mendapatkan pemimpin yang dikehendaki seluruh masyarakat. Karena itu, menjaga kerukunan di tiap elemen masyarakat perlu untuk terus diupayakan.

“Mari kita wujudkan kerukunan di antara kita, meski beda pilihan, dan siapa pun nanti pemenangnya,” imbaunya.

Hampir serupa disampaikan tokoh ormas Islam Solo, Yusuf Suparno. Menurutnya, pilihan calon pemimpin daerah harus sesuai dengan kata hati dan keyakinan masyarakat.

Advertisement

“Kalau hemat saya, masing-masing daerah ada paslon yang sebagian ulama dan tokoh umat Islam mendukung mereka karena dinilai amanah dan baik karakternya, ya kita menghormati. Diambil saja manfaatnya. Sehingga, ketika memimpin bisa membawa manfaat positif, bisa dipilih. Kalau tidak ada yang direkomendasi, silakan kembali ke pribadi masing-masing,” kata Yusuf saat ditemui awak media di Masjid Baitussalam Tipes, Senin (30/9/2024) sore.

Yusuf berharap kontestasi Pilkada Serentak 2024 ini mampu melahirkan pemimpin yang berjiwa nasionalis, agamis, dan mampu membawa kedamaian bagi NKRI. Khususnya di wilayah pemilihan paslon masing-masing.

“Jangan sampai, memilih pemimpin yang mengakibatkan karut-marut NKRI bahkan cenderung sampai terpecah belah,” jelasnya.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif