by Tri Rahayu - Espos.id Solopos - Jumat, 5 November 2021 - 08:28 WIB
Esposin, SRAGEN — Sebanyak 20 orang tenaga kesehatan (nakes) dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen menyisir para pedagang pasar pagi yang belum divaksin di kompleks Pasar Bunder Sragen, Jumat (5/11/2021) pukul 02.00 WIB. Selama tiga jam sweeping, tim nakes yang dikoordinasi Kepala DKK Sragen dr. Hargiyanto itu berhasil menemukan 60 orang pedagang dan langsung divaksin di tempat.
Penyisiran atau sweeping pedagang yang belum vaksin itu melibatkan tim gabungan dari organisasi perangkat daerah (OPD) lain. OPD yang bergabung dalam vaksinasi itu terdiri atas Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perhubungan (Dishub), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen.
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Sekretaris Daerah (Sekda) Tatag Prabawanto pun terjun langsung memantau jalannya vaksinasi dinihari tersebut. Lapak yang biasa digunakan pedagang penjual VCD di pinggir Jalan Ahmad Yani, tepatnya di sebelah barat Pasar Bunder Sragen digunakan sebagai tempat input data ke aplikasi P-Care maupun Smile.
Di lokasi itu pula vaksinator menyuntikan vaksin kepada pedagang. Tahapan sebelum vaksin pun tetap dilakukan, mulai dari pendaftaran, skrining, sampai observasi pascavaksin. Jenis vaksin yang digunakan Pfizer. Meskipun pasar becek karena habis hujan, aktivitas pasar dini hari masih ramai.
“Sebenarnya targetnya 56 orang tetapi hingga pukul 05.00 WIB, kami bisa mendapatkan 60 orang pedagang untuk divaksin di tempat. Sekarang memang susah mencari sasaran vaksin. Para pedagang pasar pagi inilah yang susah untuk ikut vaksin reguler sehingga memang harus di-sweeping seperti ini,” ujar Hargiyanto saat berbincang dengan Esposin di lokasi vaksinasi, Jumat dinihari.
Satu per satu pedagang berinisiatif datang untuk ikut vaksinasi. Ada yang membawa kartu tanda penduduk (KTP) dan ada yang tidak membawa KTP. Mereka tetap dilayani dengan laporan KTP menyusul.
Seorang pedagang jamur, kentang, dan yang lainnya asal Teguhan RT 008/RW 003, Sragen Wetan, Sragen, Riyantini, 35, sengaja datang ke lokasi vaksinasi karena belum pernah ikut vaksin. Ia datang langsung dilayani karena tidak antre seperti di lokasi vaksinasi terpusat kompleks Sekretariat Daerah (Setda) Sragen.
Setelah diskrining, Riyantini hanya duduk kurang dari satu menit langsung mendapat panggilan vaksin. Ia bergantian dengan pedagang lainnya, Muhammad Abdullah yang juga ikut vaksin.
“Saya senang ada kegiatan vaksinasi di pasar, terutama pasar pagi. Vaksinasi di pasar itu membantu pedagang. Sambil vaksin para bakul masih tetap berjualan. Kalau siang hari tidak memungkinkan ikut vaksin ke kelurahan atau puskesmas karena kesibukan pedagang. Vaksin di pasar ini bermanfaat bagi pedagang. Ini vaksin pertama saya. Tadi saat disuntik cukup sakit rasanya,” ujar Riyantini yang bergegas menuju lokasi dasarannya.