by Wahyu Prakoso - Espos.id Solopos - Selasa, 10 Januari 2023 - 16:43 WIB
Esposin, SOLO -- Pengunjung atau pengguna jalan yang melintas di Perempatan Pasar Pon, Koridor Jl Gatot Subroto atau Gatsu-Ngarsopuro, Solo, pada malam hari mungkin akan melihat sorot lampu membentuk animasi logo Batman di dinding bangunan sekitanya.
Itu adalah lampu animasi The Bat-Signal yang memang sengaja dipasang oleh pelaksana proyek untuk semakin mempercantik dan menambah daya tarik kawasan yang diproyeksikan jadi ikon wisata malam di Kota Solo itu.
Lampu sorot itu menghiasi ornamen yang terpasang pada sejumlah bangunan di persimpangan tersebut. Seperti di bangunan-bangunan yang terpasang ornamen wayang dari material aluminium di persimpangan.
Pantauan Esposin, Senin (9/1/2023) malam, pencahayaan pada ornamen menjadi berwarna ungu, biru, dan hijau. Satu bangunan terdapat dua animasi Bat-Signal yang menjadikan ornamen lebih hidup.
Sebagai informasi, Bat-Signal adalah perangkat sinyal bahaya yang muncul dalam buku komik Amerika yang diterbitkan DC Comics sebagai sarana memanggil superhero Batman.
Animasi di sejumah gedung di Perempatan Pasar Pon koridor Gatsu-Ngarsopuro Solo itu berasal dari instalasi GoboLED 8D. Selain Bat-Signal, pengguna jalan bisa melihat animasi daun serta ranting-ranting pohon kering yang tampil secara bergantian.
Tujuan pemasangan GoboLED 8D supaya persimpangan itu menjadi lebih hidup. Penataan kawasan Perempatan Pasar Pon pada penataan Koridor Jl Gatot Subroto dan Ngarsapura menjadikan lokasi itu makin menarik.
Setelah disampaikan, Riur mengatakan ternyata Gibran tidak menyukainya. “Beliau [Gibran] enggak suka dengan gambar Batman, kami akan ganti pada masa pemeliharaan,” katanya.
Riur mengatakan akan meminta masukan Wali Kota Solo terkait konten pada pencahayaan apakah diganti dengan batik atau konten lainnya. Adapun hasil penataan koridor Gatsu-Ngarsopuro Solo telah dinikmati warga sekitar.
Hal itu antara lain terlihat dari kembalinya paguyuban pedagang Night Market Solo mulai Sabtu (31/1/2022) malam. Kemudian, Solo Is Solo Street Art Market saat malam hari dan Solo Art Market (SAM) pagi sampai sore setiap akhir pekan.
Proyek penataan Koridor Gatsu-Ngarsopuro dilakukan PT Wita Surya Sarana yang memenangi lelang dengan nilai kontrak Rp30.322.742.650. Pengerjaan dimulai pada Juni 2022.
Penataan itu mengambil konsep Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Keraton Solo) di Jl Gatsu dan Pura Mangkunegaran di Jl Diponegoro. Riur menjelaskan tidak melakukan perubahan pada ruang-ruang yang tersedia, yakni tetap mempertahankan lebar jalur pedestrian sekitar 2 meter di kanan-kiri Gatsu dan 5-6 meter di jalur pedestrian Ngarsapura.
Sementara gapura khas Keraton Solo serta gapura khas Pura Mangkunegaran berhadapan dengan meterial cor dan lapisan conwood. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sempat meninjau proyek itu pada Jumat (4/11/2022).
Ada hal unik ketika peninjauan Menteri PUPR waktu itu di mana Basuki menelepon langsung supplier yang memasok rotan sintetis di Tangerang. Basuki didampingi Gibran saat itu.
Riur mengatakan batas penyelesaian proyek itu sebenarnya 25 Desember namun Menteri PUPR meminta material rampung 10 November 2022. Langkah itu sebagai upaya menyiapkan kawasan sebelum ngunduh mantu putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, di Pura Mangkunegaran.
“Kami pesan handmade enggak bisa diburu-buru, prosesnya dianyam enggak bisa diburu-buru, cuma kebetulan Pak Menteri antisipasi ada acara pernikahan Mas Kaesang jadi diminta percepat,” kata Riur.
Menurut dia, percepatan itu berpengaruh positif kepada pelaksana proyek karena para pekerja bisa mempercepat pekerjaan yang telah ditentukan. Hasilnya kawasan Gatsu dan Ngarsapura kini menjadi ikon baru untuk Kota Solo.
Potensi wisata koridor Gatsu-Ngarsopuro Solo yang telah rampung dipercantik oleh pemerintah perlu didukung masyarakat. Budayawan Sardono W Kusumo, Koordinator Solo Art Market Heru Mataya, dan Koordinator Solo Is Solo Irul Hidayat telah bertemu Gibran untuk membahas upaya menghidupkan kawasan itu.
SAM yang biasa berlangsung sebulan sekali bisa diagendakan setiap akhir pekan dengan 100-an anggota seniman di Ngarsapura. “Jangan terbuai kanan-kirinya saja namun ada sejarah sekitar kawasan. Jadi orang enggak hanya duduk [di koridor Gatsu-Ngarsapura] namun bisa explore kanan-kiri koridor,” paparnya.
Sardono menjelaskan Kelurahan Kemlayan, Kecamatan Serengan, merupakan salah satu wilayah yang paling historis di Kota Solo. Perumahan para ahli/seniman berada di kampung-kampung Kemlayan sejak masa Paku Buwono (PB) X.
Irul menambahkan konsep kampung wisata tak hanya menawarkan wisata historis namun ada wisata kekinian dengan mural-mural karya seniman. “Mural kami aktifkan dengan program pemandu wisatawan yang mengunjungi kampung tua Kemlayan, ada muralis, nyambung ke Gatsu, dan Ngarsapura,” ujarnya.