by Indah Septiyaning Wardani - Espos.id Solopos - Senin, 7 Desember 2020 - 13:59 WIB
Esposin, SUKOHARJO -- Sebanyak 1.580 personel gabungan Polri/TNI dan perlindungan masyarakat (Linmas) dikerahkan untuk mengamankan Pilkada Sukoharjo pada 9 Desember. Mereka bakal disebar di 1.775 tempat pemungutan suara (TPS).
Kesiapsiagaan personel pengaman Pilkada 2020 digelar dalam Apel Pergeseran Pasukan Pengamanan TPS di Alun-alun Satya Negara Sukoharjo, Senin (7/12/2020).
Apel dipimpin Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas dan Dandim 0726/ Sukoharjo Letkol Inf Agus Adhy Darmawan yang dihadiri Bupati Wardoyo Wijaya beserta jajarannya.
Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas mengatakan fokus pengamanan dilakukan di 1.775 TPS. Dalam pengamanan Pilkada selain mengerahkan anggota Polres dan Kodim juga menyiagakan pasukan dari Polda.
Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas mengatakan fokus pengamanan dilakukan di 1.775 TPS. Dalam pengamanan Pilkada selain mengerahkan anggota Polres dan Kodim juga menyiagakan pasukan dari Polda.
Harta Kekayaan Mensos Juliari Batubara Capai Rp47 Miliar, Tapi Punya Utang
Di mana nantinya ada sebanyak 20 anggota linmas, dua personel Polri dan satu personel TNI yang menjaga TPS. Sebelum diterjunkan untuk pengamanan, masing-masing personel sudah dibekali dan diberi pelatihan.
"Jadi begitu ada yang mencoba-coba mengganggu, menghalangi pelaksanaan pilkada maka Polri bersama TNI akan bertindak tegas," tegasnya.
Dia mengatakan tidak akan memberikan toleransi terkait upaya sabotase atau menggagalkan jalannya Pilkada yang tinggal dua hari lagi.
Bertemu Menkop UKM, Manajemen Koperasi Batur Jaya Klaten Curhat Soal Blok Rem
Pihaknya bersama jajaran TNI akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengamankan jalannya pesta demokrasi pada 9 Desember. Jika terdapat pihak-pihak yang ingin mengacaukan bahkan sabotase jalannya pemilu, polisi akan menindaknya.
"Pemilu itu bukan ajang untuk saling terpecah dan ajang untuk menebarkan ketakutan di masyarakat. Karena itu, semua elemen harus memberikan pemahaman pada masyarakat mengenai hal itu," katanya.
Komandan Kodim (Dandim) 0726/ Sukoharjo, Letnan Kolonel Inf Agus Adhy Darmawan mengaku siap mem-back up penuh pada pengamanan pungut dan hitung suara di Kabupaten Sukoharjo.
"Kepada anggota TNI Polri jangan ragu-ragu dalam melaksanakan tugas pengamanan ini dan harus mengerti serta laksanakan penekanan, jangan ragu-ragu dalam bertindak sesuai SOP di lapangan, temu cepat dan lapor cepat kepada atasan," tegasnya.
Pihaknya mengingat pentingnya menjaga protokol kesehatan selama penyelenggaraan pilkada. Dengan demikian diharapkan tidak ada klaster Pilkada di Sukoharjo.
"Yang menjadi fokus TNI-Polri adalah memberikan jaminan keamanan akan penyelenggaraan Pemilu mendatang berlangsung aman dan damai," katanya.
"Perlu kita waspadai adalah black campaign karena bisa memecah belah bangsa," katanya.