Langganan

SMKN 1 Trucuk disatroni maling, kerugian mencapai ratusan juta - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Redaksi  - Espos.id Solopos  -  Senin, 8 Agustus 2011 - 18:40 WIB

ESPOS.ID - Tim identifikasi Polres Klaten melakukan olah TKP di ruang laboratorium SMKN 1 Trucuk. (JIBI/SOLOPOS/Muhammad Khamdi)

Klaten (Esposin)--Sekolah Menengah Kejuruan Negeri  (SMKN) 1 Trucuk disatroni pencuri, Senin (8/8/2011) pagi. Akibat kejadian itu, sekolah yang berada di jalan DPU Ngaran-Mlese, Desa Sabrang Lor, Kecamatan Trucuk diperkirakan mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Espos, kejadian itu kali pertama diketahui oleh petugas cleaning service sekolah setempat, Agung, 25. Seperti hari biasa, warga Dukuh Gulan, Desa Wanglo, Kecamatan Trucuk ini sekitar pukul 06.00 WIB hendak membersihkan beberapa ruang sekolah. Saat melewati ruang Laboratorium Biologi, Agung mendapati teralis besi di buang di sekitar lokasi. Karena penasaran, ia lalu mengecek ke ruang tersebut.

“Saat saya masuk ke ruang sudah terlihat acak-acakan, sembilan unit LCD dan 21 Central Processing Unit (CPU) sudah tidak ada,” papar Agung kepada wartawan, di lokasi, Senin.

Agung kemudian keluar ruangan, baru beberapa langkah ia melihat teralis besi di ruang laboratorium teknik otomotif sudah dicongkel oleh pencuri. Ia kemudian mengecek ruangan itu dan mendapati satu buah projektor juga raib di bawa pencuri. Tak lama kemudian, Agung melaporkan kejadian itu ke Polsek Trucuk.

Advertisement

Dari olah TKP yang dilakukan petugas dari Polsek Trucuk dan tim identifikasi Polres Klaten pelaku diduga lebih dari satu orang.  Kawanan pencuri diperkirakan melakukan aksinya saat penjaga sekolah sedang ke masjid untuk menjalankan Salat Subuh. Dari bukti yang ditemukan petugas, diketahui kawanan pencuri masuk melalui samping gedung sekolah dengan memotong kawat berduri.

Sementara itu, dari keterangan pihak sekolah, beberapa barang elektronik yang berhasil dibawa kabur pelaku adalah sembilan unit LCD, satu unit  proyektor, 21 unit CPU komputer.  Total kerugian sekolah mencapai Rp 100-an juta.  “Kasus ini masih dalam penyelidikan dan beberapa saksi masih dalam pemeriksaan,” ujar Wakapolres Klaten, Kompol Andi Rifai, kepada wartawan, di Mapolres Klaten, Senin.

(m98)

Advertisement
Advertisement
Tutut Indrawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif