by Bc - Espos.id Solopos - Sabtu, 20 Maret 2021 - 09:00 WIB
Esposin, SOLO – SMA Negeri (SMAN) 3 Solo mendeklarasikan diri sebagai Sekolah Ramah Anak (SRA), Jumat (19/3/2021). Guru, pimpinan sekolah, karyawan, komite sekolah, dan orang tua siswa menghadiri deklarasi ini.
Ikut hadir, anggota Komite SMAN 3 Solo, Muhammad Masykuri. Kepala Cabang Dinas Wilayah VII Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Edi Purwanto. Serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dra. Islamtini.
"Deklarasi Sekolah Ramah Anak merupakan tekat atau komitmen seluruh warga SMA Negeri 3 Solo. Yakni untuk mewujudkan secara sadar sekolah yang menjamin dan memenuhi hak-hak anak dalam setiap aspek kehidupan. Secara terencana dan bertanggung jawab di sekolah," kata Kepala SMAN 3, Agung Wijayanto, saat memberi sambutan acara yang digelar di aula sekolah, Jebres, Solo.
Baca juga: Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di Solo Dimulai, Siswa Belajar 2 Jam
Lebih lanjut Agung menegaskan, sekolah bukan merupakan dunia yang terpisah dari realitas keseharian anak dalam keluarga. Karena pencapaian cita-cita seorang anak tidak dapat terpisahkan dari realitas keseharian.
"Adanya keterbatasan jam pelajaran dan kurikulum yang mengikat bukan menjadi kendala untuk memaknai lebih dalam interaksi antara pendidik dengan anak," tambah Kepala SMAN 3 Solo.
Sekolah yang ramah anak, lanjut dia, merupakan institusi yang mengenal dan menghargai hak anak untuk memperoleh pendidikan, kesehatan, kesempatan bermain dan bersenang. "Sekolah juga melindungi dari kekerasan dan pelecehan, dapat mengungkapkan pandangan secara bebas, dan berperan serta dalam mengambil keputusan sesuai dengan kapasitas mereka," tegasnya.
Baca juga: Lagi Cari Sekolah Swasta Terbaik di Solo? Baca Ini Deh
Disebutkan pula siap memberikan kesetaraan hak pendidikan tanpa diskriminasi. Menghargai hak-hak anak, menjadi motivator dan fasilitator serta menjadi sahabat bagi peserta didik. Menciptakan lingkungan sekolah yang bebas vandalisme, kekerasan fisik , non fisik dan bentuk kekerasan lainnya.
Kemudian menciptakan lingkungan sekolah sebagai tempat mengembangkan berbagai kemampuan bakat minat anak dan kepribadian yang berkarakter. Serta Menciptakan lingkungan sekolah bebas asap rokok, minuman keras dan NAPZA.