by Imam Yuda Saputra - Espos.id Solopos - Sabtu, 20 November 2021 - 20:15 WIB
Esposin, SEMARANG – Siswa SMA Negeri 7 Solo, M. Pratomo Ambar Bawono, mendapat kesempatan menggantikan peran Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, memimpin rapat secara virtual dengan 33 kepala daerah di Jateng saat peringatan Hari Anak Sedunia, Sabtu (20/11/2021).
Dengan sikap elegan layaknya Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, siswa SMAN 7 Solo ini pun memimpin rapat dengan tema penanganan kesehatan mental anak-anak terdampak pandemi Covid-19.
“Rasanya saya tertantang memerankan Pak Ganjar. Ia memiliki pengaruh banget terhadap kebijakan maupun menyelesaikan masalah-masalah. Saya sedikit banyak tahu bagaimana Pak Ganjar menyampaikan sesuatu dan berhadapan dengan audience,” ujar Pratomo, seusai memerankan Gubernur Ganjar.
Baca juga: Siswi SMAN 3 Sragen Gantikan Bupati Yuni Rapat dengan Gubernur Jateng
Baca juga: Siswi SMAN 3 Sragen Gantikan Bupati Yuni Rapat dengan Gubernur Jateng
Bukan hanya peran Gubernur Ganjar yang digantikan oleh anak-anak yang masih berstatus sebagai pelajar. Peran 33 kepala daerah di Jateng itu juga digantikan para pelajar dalam rapat virtual tersebut.
Kegiatan mengambil alih peran kepala daerah ini digelar dalam rangka memperingati Hari Anak Sedunia 2021. Kegiatan bertema Kids Take Over itu digelar sebagai bentuk apresiasi kepada anak di Jateng.
Total ada 45 anak yang tampil dalam kegiatan itu. Mereka memerankan Gubernur Jateng dan 33 kepala daerah, satu kepala dinas, dan 10 jurnalis yang bertugas meliput rapat tersebut.
Baca juga: Jadi Bupati Sragen, Siswa SMAN 3 Ini Angkat Isu Kesehatan Mental Anak
Kegiatan Anak-anak Jateng tersebut mendapat dukungan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Jateng, Yayasan Setara, Akatara Jurnalis Sahabat Anak, dan Unicef.
Fasilitator Forum Anak Provinsi Jateng, Christina Ningrum, mennjelaskan tema kesehatan anak dipilih dalam rapat virtual itu karena melihat dampak dari pandemi terhadap anak.
"Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Forum Anak ada 77,5% anak mengaku sering terjadi perundungan di dunia online selama masa pandemi ini," ujarnya.
Ia menambahkan, dalam rapat koordinasi ini yang ingin ditunjukkan adalah bagaimana pentingnya memastikan suara anak terus terdengar dan dipertimbangkan terutama dalam isu-isu yang berdampak terhadap hak-hak anak.
Baca juga: Sambut Hari Anak Sedunia, Anak-Anak di Semarang Bikin Boneka Kertas
Dalam survei Unicef dan Gallup juga memperlihatkan bahwa lebih dari 50% anak-anak dan anak muda mendapatkan tekanan lebih tinggi untuk merasa sukses, sementara itu 29% anak-anak atau 1 dari 3 anak juga sering merasa depresi atau kurang memiliki ketertarikan untuk beraktivitas.
“Melalui kegiatan Kids Take Over ini, anak-anak mendapat kesempatan untuk bisa mengekspresikan gagasan dengan berbagai permasalahan yang dihadapi sehari-hari, seperti bagaimana anak terintimidasi, kondisi kesehatan mental dan perlindungan bagi anak yang kehilangan orang tua di masa pandemi,” imbuhnya.