Langganan

SENI TRADISIONAL: Kothekan Lesung Kini Ditinggalkan Generasi Muda - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Bony Eko Wicaksono Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 26 April 2012 - 18:25 WIB

ESPOS.ID - KESENIAN TRADISIONAL -- Salah satu kelompok peserta Festival Kesenian Jumapolo, Karanganyar, menyajikan seni tradisional kothekan lesung, Kamis (26/4/2012). (JIBI/SOLOPOS/Bony Eko Wicaksono)

Pariyem, 53, asyik memukul lesung dengan penumbuk padi. Sekitar 15 menit, Pariyem dan para wanita dari Desa Kedawung, Kecamatan Jumapolo melakukan seni kothekan atau bunyi-bunyian dengan lesung. Mereka mengiringi belasan wanita yang menyanyikan tembang-tembang Jawa.

Mereka tengah mengikuti Festival Kesenian Jumapolo, Kamis (26/4/2012). Festival itu diikuti 12 kelompok kesenian tradisional di wilayah Kecamatan Jumapolo. Festival itu memperebutkan piala Bupati Karanganyar.

Advertisement

Namun ibu-ibu di Desa Kedawung itu melakukan latihan secara rutin setiap waktu, bukan jika hendak mengikuti lomba saja. Latihan dilakukan apabila ada waktu luang yang biasanya dilakukan pada menjelang malam. Mereka ingin menjaga tradisi budaya Jawa. “Latihannya memang tidak setiap hari, hanya saat ada acara di kampung. Kesenian ini sudah turun temurun dilakukan para ibu-ibu setelah pulang dari mengolah sawah,” terang Pariyem.

Selama ini, yang aktif melakukan latihan hanya ibu-ibu. Para remaja enggan menekuni kesenian tradisional tersebut. Sebab, kesenian itu dianggap sudah kuno. “Para remaja tidak ada yang mau menekuni kesenian ini karena dianggap tidak modern. Padahal, kesenian ini semestinya dijaga oleh generasi muda karena tradisi budaya Jawa,” ungkapnya.

Wakil Bupati Karanganyar, Paryono, menyatakan akan menggelar festival kesenian di setiap kecamatan. Langkah ini dilakukan untuk memunculkan potensi kebudayaan yang terpendam di setiap kecamatan. Sebab, sebenarnya Kabupaten Karanganyar mempunyai potensi kebudayaan yang cukup tinggi.

Advertisement

Tak hanya itu, kegiatan ini dilakukan untuk menjaga tradisi kebudayaan di setiap kecamatan. Pihaknya akan menggali potensi kesenian tradisional yang nantinya dapat dibina untuk mewakili Kabupaten Karanganyar di pentas nasional. “Dengan festival kesenian diharapkan dapat bermunculan potensi kesenian tradisional di Karanganyar,” jelasnya.

Menurutnya, potensi kebudayaan di Karanganyar tidak jauh berbeda dengan daerah lainnya. Kendalanya, selama ini, belum pernah terungkap sehingga instansi terkait tidak mengetahuinya. Pihaknya juga menyiapkan dana stimulan untuk menyelanggarakan festival kesenian di setiap kecamatan.

Advertisement
Advertisement
R. Bambang Aris Sasangka - journalist, history and military enthusiast, journalist competency assessor and trainer
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif