by Sri Sumi Handayani - Espos.id Solopos - Senin, 18 Januari 2021 - 20:46 WIB
Esposin, KARANGANYAR -- Dua puskesmas Kabupaten Karanganyar, yakni Puskesmas Kerjo dan Puskesmas Colomadu 2, kembali membuka pelayanan kesehatan, Senin (18/1/2021).
Sebelumnya, kedua puskesmas itu tutup lantaran sejumlah tenaga kesehatan (nakes) terpapar Covid-19. Saat ini, dua puskesmas itu hanya melayani pasien rawat jalan.
Puskesmas Kerjo terpaksa menutup sementara pelayanan rawat inap, bersalin, dan instalasi gawat darurat (IGD) karena 32 orang nakes terkonfirmasi positif Covid-19. Puskesmas Colomadu 2 juga terpaksa tutup karena enam nakes positif Covid-19.
Tambah Terus, Positif Covid-19 Solo Hampir 7.000 Kasus, 331 Orang Meninggal
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar, Purwati, menyampaikan pelayanan rawat jalan puskesmas terbatas pada poli umum dan kesehatan ibu dan anak (KIA).
"Hari ini sudah mulai pelayanan. Sementara rawat jalan dulu. Kami batasi jam pelayanan mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB untuk pendaftaran. Rawat inap, IGD, dan bersalin belum. Sambil melihat perkembangan dulu," katanya kepada Esposin yang menghubunginya, Senin.
Purwati mengungkapkan Puskesmas Colomadu 2 tidak menutup pelayanan rawat jalan sejak awal. Salah satu pertimbangannya jumlah nakes positif Covid-19 tidak banyak sehingga tidak mempengaruhi pelayanan.
2 Nakes Solo Alami Pusing Dan Pegal Seusai Disuntik Vaksin Sinovac
"Kan ada nakes ini yang terpapar selama merawat pasien. Ada juga yang karena aktivitas di luar fasilitas pelayanan kesehatan. Tetap patuhi protokol kesehatan selama berada di luar puskesmas. Mungkin kegiatan sosial, jagong, arisan, makan bersama," ungkapnya.
Ia mengungkapkan kondisi 38 nakes Puskesmas Kerjo dan Colomadu 2, Karanganyar, baik-baik saja. Mereka masih menjalani isolasi mandiri. Purwati menyampaikan mereka tidak mengalami gejala tertentu sehingga tidak perlu mendapat perawatan rumah sakit.
Sudah Tidak Aktif, 3 Permakaman Kampung di Solo Akan Direlokasi
Purwati mengingatkan potensi persebaran Covid-19 tinggi saat makan bersama. Alasannya adalah saat makan bersama itu orang melepas masker. Kondisinya semakin parah dengan kebiasaan sejumlah orang yang makan sembari berbincang-bincang.
"Jangan bicara, makan dulu. Selesai makan pakai masker lagi lalu berbincang silakan. Rata-rata kan makan sambil mengobrol. Hla itu. Merokok ya begitu, tidak usah sembari ngobrol."