Langganan

Sempat Kejang-kejang, Pria Karyawan BUMN Meninggal di Kamar Hotel Boyolali - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Nimatul Faizah  - Espos.id Solopos  -  Rabu, 21 Agustus 2024 - 14:46 WIB

ESPOS.ID - Polisi melakukan olah TKP pria meninggal dunia di salah satu hotel Kecamatan/Kabupaten Boyolali, Selasa (20/8/2024) malam. (Istimewa/Humas Polres Boyolali)

Esposin, BOYOLALI -- Seorang pria meninggal dunia di kamar salah satu hotel wilayah Kecamatan/Kabupaten Boyolali pada Selasa (20/8/2024) sore. Pria itu meninggal diduga akibat mengalami serangan jantung.

Kasi Humas Polres Boyolali, AKP Arif Mudi Prihanto, mengatakan kepolisian mendapatkan laporan orang meninggal di hotel itu pada Selasa sore sekitar pukul 16.40 WIB.

Advertisement

“Korban berinisial ATP, 45, seorang karyawan BUMN. Ditemukan dalam keadaan tidak sadarkan diri oleh saksi wanita yang merupakan teman korban,” kata dia kepada wartawan, Rabu (21/8/2024).

Ia menyampaikan korban kemudian dibawa ke RSUD Pandan Arang Boyolali. Setibanya di RSUD, korban dinyatakan telah meninggal dunia.

Arif mengungkapkan setelah kejadian, polisi segera melakukan olah tempat kejadian perkara. Petugas Polsek Kota Boyolali langsung mengamankan lokasi kejadian dan mengumpulkan barang bukti.

Advertisement

“Hasil sementara dari pemeriksaan medis menunjukkan korban meninggal dunia akibat serangan jantung. Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” kata Arif.

Sedangkan barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian antara lain pakaian, sepatu, kacamata, dan obat-obatan milik korban. Selain itu, polisi juga menemukan kendaraan milik korban yang terparkir di area hotel.

Menurut keterangan saksi, tutur Arif, korban bersama seorang perempuan tiba di hotel pada Selasa sore. Keduanya memesan kamar atas nama korban. Beberapa saat setelahnya, korban mengalami kejang-kejang. “Teman perempuan korban segera mencari bantuan, akan tetapi nyawanya tidak tertolong,” kata dia.

Advertisement

Keluarga korban telah datang dan menyatakan menerima kejadian tersebut dengan ikhlas. Keluarga juga menolak dilakukan autopsi pada jenazah korban.

Arif mengatakan kepolisian saat ini terus menyelidiki kasus itu untuk memastikan tidak ada unsur lain dalam kematian korban. “Kejadian ini menambah kewaspadaan masyarakat terkait pentingnya menjaga kesehatan dan memantau kondisi kesehatan diri pribadi,” kata dia.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif