Langganan

Sekretaris Gerindra Karanganyar Dilaporkan ke Polisi - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Bony Eko Wicaksono Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Jumat, 19 April 2013 - 20:02 WIB

ESPOS.ID - More than just publish.

KARANGANYAR -- Sekretaris Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Karanganyar, Aris Mulyadi dilaporkan ke polisi dengan kasus dugaan penggelapan uang milik partai tersebut senilai Rp1 juta. Kasus tersebut terjadi pada saat Aris Mulyadi menduduki jabatan sebagai Ketua DPC Partai Gerindra pada 2011 silam.

Informasi yang dihimpun Esposin, menyebutkan kasus tersebut dilaporkan salah satu pengurus anak cabang (PAC) Partai Gerindra, Gemini Kentyarso di Mapolres Karanganyar pada Jumat (19/4/2013). Aris diduga menggelapkan dana partai Gerindra dengan memalsukan tanda tangan pada laporan keuangan.

Advertisement

Menurut Ketua DPC Gerindra Karanganyar, Wagiyo, bahwa laporan keuangan Partai Gerindra pada 2011 lalu cacat hukum karena tanda tangan dan stempel partai dipalsu. Dugaan kasus penggelapan uang dan pemalsuan tanda tangan tersebut dapat memperburuk citra partai yang dipelopori Prabowo Subianto.

“Tanda tangan dan stempelnya dipalsukan, ini sudah masuk ranah hukum,” katanya, Jumat.

Pihaknya telah melakukan pertemuan dengan para pimpinan Partai Gerindra untuk membahas kasus tersebut. Hasilnya, pihaknya memilih menempuh jalur hukum dengan melaporkan Aris Mulyadi ke pihak kepolisian. Pihaknya menyerahkan kewenangan kepada polisi untuk mengusut kasus tersebut.

Advertisement

Selain itu, dia juga menuding ada oknum pengurus Partai Gerindra Karanganyar yang bermain pada tahapan pendaftaran calon legislatif (caleg) pada pemilu legislatif (Pileg) 2014. Menurutnya, tahapan pendaftaran caleg yang masuk Daftar Caleg Sementara (DCS) tidak transparan.

“Nomor urut pada DCS tidak transparan, tidak sesuai mekanisme partai,” ujarnya.

Secara terpisah, Aris Mulyadi membatah keras dirinya menggelapkan dana partai senilai Rp1 juta. Menurutnya, kasus tersebut bermuatan politis karena berbarengan dengan tahapan DCS. Aris menduga terdapat pihak yang tidak bertanggungjawab ingin mengacaukan proses tahapan DCS Pileg 2014.

Advertisement

“Secara logika saya tidak mungkin menggelapkan dana yang besarnya hanya Rp1 juta. Itu hanya caleg yang kecewa karena tidak masuk DCS,” jelasnya saat dihubungi.

Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif