by Bc - Espos.id Solopos - Sabtu, 21 Januari 2023 - 17:33 WIB
Esposin, SOLO — Taman Pracima atau Pracima Tuin di kompleks Pura Mangkunegaran Solo yang selesai direvitalisasi akhirnya diresmikan, Sabtu (21/1/2023).
Peresmian itu dihadiri Menteri BUMN Erick Thohir, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunagoro X Bhre Cakra Hutomo Wira Sudjiwo dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Berikut ini sejumlah fakta-fakta menarik tentang revitalisasi Taman Pracima Mangkunegaran Solo.
"Ini menjadi bagian dari upaya mengembalikan Solo sebagai kota wisata yang bisa berkelanjutan," ujar Erick Thohir saat memberikan kata sambutan.
"Ini menjadi bagian dari upaya mengembalikan Solo sebagai kota wisata yang bisa berkelanjutan," ujar Erick Thohir saat memberikan kata sambutan.
Menurut Erick, kepemimpinan KGPAA Mangkunagoro X saat ini bisa menjadi bagian dari membangun sejarah dan budaya Jawa. "Membangun sejarah dan budaya Jawa yang selama ini kadang - kadang terlupakan sejalan dengan perubahan zaman yang terjadi," ungkap Erick.
Erick juga mengucapkan terima kasih kepada para pimpinan BUMN yang sudah terlibat dalam proses revitalisasi Pura Mangkunegaran.
Sebelum merevitasalisasi Taman Pracima, Erick juga telah memimpin upaya menghidupkan kembali Lokomotif Mak Itam di Sumatera Barat, membangun dan rebranding Sarinah, hingga mulai merevitalisasi Kawasan Sanur di Bali.
Revitalisasi area Taman Pracima ini terinspirasi dari taman kerajaan yang dibangun pada era pemerintahan Sampeyan-dalem Ingkang Jumeneng Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (S.I.J.K.G.P.A.A.) Mangkunagoro VII.
Taman Pracima beserta bangunan-bangunan di dalamnya, di antaranya Pracimasana, Pracimaloka, dan Pracimawisik, direncanakan menjadi wadah pengembangan kesenian, kolaborasi budaya, pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM); serta kuliner khas Mangkunegaran.
“Semoga taman Mangkunegaran ini menjadi salah satu destinasi yang baru, ruang publik yang baru untuk dinikmati wisatawan maupun masyarakat karena adanya spot-spot baru,” ujarnya.
Revitalisasi ini menjadi salah satu langkah awal menjadikan kawasan Pura Mangkunegaran sebagai tempat interaksi publik sekaligus sebagai ruang terbuka hijau. Hal ini merupakan salah satu dukungan kepada Pemerintah Kota Surakarta dalam meningkatkan paru-paru kota dan memperluas area resapan air tanah.
“Bangunan dan taman ini merupakan inpirasi dari Eyang Buyut saya era KGPAA Mangkunegaran VII. Dari kajian-kajian yang kita lakukan dengan pendampingan dari cagar budaya, semua kita lakukan berdasarkan kajian-kajian,” jelas dia.
“Kenapa kita melakukan ini, karena Mangkunegaran sebagai pusat budaya harus terus berkembang, salah satunya memperhatikan dan menjawab isu yang berkembang selama ini. Melalui penggunaan energi bersih sebagai sumber energi listrik Istana Mangkunegaran turut berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon,” ujarnya.
Mangkunagoro X menilai sebagai warisan cagar budaya, Pura Mangkunegaran tidak hanya berfokus kepada pelestarian kebudayaan tetapi juga kepada pelestarian lingkungan.
Sebagai pusat kebudayaan, Pura Mangkunegaran juga akan menanamkan pesan-pesan penggunaan energi bersih berdampingan dengan pesan pelestarian kebudayaan sehingga masyarakat lebih perhatian terhadap isu lingkungan.
“Ke depan kami berharap akan semakin banyak pihak khususnya dari kalangan anak muda yang peduli dan mendukung gerakan penggunaan energi hijau ini dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari hari. Dan mereka dapat menularkan semangat ini kepada generasi muda lainnya,” ujar dia.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan siap mendukung langkah Istana Pura Mangkunegaran untuk menggunakan energi bersih melalui REC. Sebagai dukungan itu, PLN menyerahkan 20 unit REC atau setara dengan 20 MWh listrik bersih.
REC merupakan salah satu inovasi produk hijau PLN untuk mempermudah pelanggan dalam mendapatkan pengakuan atas penggunaan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang transparan, akuntabel, dan diakui secara internasional serta tanpa harus mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur.