Langganan

Saung Lawu, Wisata Kuliner Baru Khas Pasundan di Tawangmangu  - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Indah Septiyaning Wardani  - Espos.id Solopos  -  Jumat, 12 Juli 2024 - 21:38 WIB

ESPOS.ID - Nasi Liwet Stoberi menjadi menu andalan Saung Lawu di Gondosuli, Tawangmangu, Karanganyar. Foto diambil Jumat (12/7/2024). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Esposin, KARANGANYAR -- The Lawu Group makin agresif mengembangkan unit usaha barunya, dengan membuka Saung Lawu.

Berlokasi di Kelurahan Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Saung Lawu menghadirkan restoran baru di kaki Gunung Lawu dengan masakan khas Sunda.

Advertisement

General Manajer The Lawu Group, Achmad Ridho mengatakan Saung Lawu ini didirikan sebagai jawaban atas keinginan pengunjung yang mencari restoran ramah keluarga hingga ramah kantong dengan masakan khas Sunda di Tawangmangu.

Sesuai namanya, restoran ini menyediakan banyak gazebo (saung) yang bisa digunakan sekeluarga menikmati kuliner Sunda dengan suasana sejuk khas Tawangmangu.

Terdiri atas dua lantai, dua pendapa, serta tujuh gazebo, lokasi Saung Lawu sangat luas dan mampu menampung banyak orang.

Advertisement

"Saung Lawu bisa digunakan untuk berbagai macam kegiatan dalam ruangan, seperti gathering, meeting, workshop, maupun aktivitas dalam ruangan lain. Kita juga sediakan musala yang sangat luas," kata dia di sela opening Saung Lawu pada Jumat (12/7/2024).

Dengan slogan “Taste of Pasundan”, dia mengatakan Saung Lawu menyajikan berbagai masakan khas Sunda, seperti Nasi Timbel, Mi Kocok, Laksa, Karedok, Seblak, aneka olahan ikan, aneka olahan jengkol, sambal pecak, berbagai olahan pepes, dan menu-menu khas Sunda lain.

Tak ketinggalan, lalapan serta sambal khas Sunda yang siap disantap bersama menu-menu tersebut.

Salah satu menu andalan di Saung Lawu yaitu Nasi Liwet Stroberi.

Advertisement

Kuliner unik ini berupa nasi liwet yang disajikan di atas kendil dengan topping stroberi di atasnya.

Satu paket Nasi Liwet Stroberi bisa disantap oleh empat orang.

Dibanderol dengan harga mulai dari Rp140.000, paket Nasi Liwet Stroberi disajikan dengan lauk berupa ayam, ikan, empal, iga, lalapan, serta sambal spesial.

"Ini menu perpaduan Sunda dengan lokal di sini. Kita padukan dengan buah stroberi yang memang khas Tawangmangu," katanya.

Advertisement

Dia mengatakan pengunjung akan menikmati sensasi nasi liwet yang gurih dan rasa asam dari buah stroberi.

Selain menyajikan menu khas Sunda, Saung Lawu juga menyediakan masakan Nusantara lain, seperti olahan ayam, olahan iga, dan berbagai olahan sayur khas nusantara.

Tak ketinggalan, Saung Lawu juga menyediakan berbagai minuman khas nusantara, seperti Wedang Jahe, Wedang Kunir, Wedang Uwuh, dan minuman lain yang bisa menghangatkan tubuh pengunjung di tengah sejuknya udara pegunungan di Tawangmangu.

Saung Lawu dibuka mulai pukul 08.00-20.00 WIB. Saung Lawu tepatnya berlokasi di seberang wisata The Lawu Park.

Advertisement

Pengunjung yang datang dari arah Karanganyar, bisa putar balik di depan wisata The Lawu Park.

Saat ini, The Lawu Group sebagai manajemen pariwisata telah mengelola 20 destinasi wisata yang berfokus pada konsep 3R (resort, resto, dan rekreasi).

Kedua puluh destinasi wisata tersebut tersebar pada beberapa kota di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta, baik berupa rekreasi, restoran, penginapan, maupun pusat oleh-oleh.

Direktur Utama The Lawu Group, Parmin Sastro Wijono mengatakan usaha jasa pariwisata di bawah benderanya menerapkan konsep wisata halal.

Hal ini sejalan untuk wacana konsep Karanganyar menuju destinasi wisata halal dunia yang dicanangkan Pemkab Karanganyar.

Menurut Parmin, Karanganyar telah dicanangkan sebagai Life Center of Nusantara. Artinya, Karanganyar akan dijadikan sebagai salah satu pusat peradaban.

Advertisement

"Sebagai pusat peradaban, kami ingin mengisi konten pariwisata. Destinasi pariwisata yang kami kelola, merupakan destinasi wisata halal," jelasnya.

Konsep wisata halal ini merupakan wisata yang ramah terhadap keluarga. Mulai dari destinasi, akomodasi, kuliner dan pusat oleh-oleh.

Dia pun melibatkan masyarakat setempat untuk ikut menjaga wisata yang ramah keluarga. Seluruh destinasi wisata yang dikelola oleh The Lawu Grup, tidak memberikan peluang untuk melakukan hal negatif.

Konsep wisata halal ini dilakukan mulai destinasi wisata yang terbuka, akomodasi, kuliner dan pusat oleh-oleh.

Tidak ada peluang untuk melakukan perbuatan yang melanggar aturan agama dan pemerintah. Kuliner dan pusat oleh-oleh juga seluruhnya bersertifikasi halal dari Kemenag.

Dalam pengelolaan, Parmin juga melibatkan masyarakat. Seluruh tenaga kerja yang diserap adalah warga lokal.

Dia juga memberi peluang bagi warga untuk menjadi vendor dalam pengembangan wisata. Dengan konsep bagi hasil, 30 persen ke manajemen The Lawu Group dan 70 persen ke warga.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar, Hari Purnomo mengatakan perkembangan wisata kuliner di Tawangmangu mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.

Keberadaan Saung Lawu ini salah satunya meramaikan khasanah kuliner di Tawangmangu melalui makanan khas Sunda.

"Ini sangat bagus dengan memunculkan karakteristik khas dari kuliner yang disajikan itu sendiri. Jadi ada diferensiasi. Tidak sama satu lain," katanya.

Dia hanya mengingatkan kepada para pelaku wisata untuk tidak ngepruk harga ke konsumen. Sehingga akan mempermalukan dan mencoreng pariwisata Karanganyar.

Advertisement
Abu Nadzib - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif