Langganan

Sapi Suspek PMK Tergeletak di Pasar Hewan Sunggingan, Milik Siapa? - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Nimatul Faizah  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 23 Juni 2022 - 10:40 WIB

ESPOS.ID - Tangkapan video empat ekor sapi yang diduga terjangkit PMK di Pasar Hewan Sunggingan di Desa Jelok, Cepogo, Boyolali, Kamis (23/6/2022). (Istimewa)

Esposin, BOYOLALI--Sebanyak empat ekor sapi diduga bergejala penyakit mulut dan kuku atau PMK ditemukan tergeletak di Pasar Hewan Sunggingan, Jelok, Cepogo, Boyolali, Kamis (23/6/2022).

Tak hanya itu, tiga sapi lainnya juga ditemukan di ladang sekitar Pasar Hewan Sunggingan.

Advertisement

Ihwal penemuan tersebut disampaikan oleh Kepala UPT Pasar Hewan Sunggingan, Sapto Hadi Darmono, saat dijumpai Esposin di lokasi kejadian, Kamis.

“Jadi berdasarkan laporan warga, tadi pagi sekitar pukul 05.30 WIB di sekitar Pasar Hewan Jelok ada penemuan tujuh ekor sapi. Diduga bergejala PMK, yang beli juga orang Jelok. Sudah kami tindaklanjuti untuk disingkirkan dari pasar,” kata dia.

Advertisement

“Jadi berdasarkan laporan warga, tadi pagi sekitar pukul 05.30 WIB di sekitar Pasar Hewan Jelok ada penemuan tujuh ekor sapi. Diduga bergejala PMK, yang beli juga orang Jelok. Sudah kami tindaklanjuti untuk disingkirkan dari pasar,” kata dia.

Berdasarkan video amatir yang diperoleh Esposin di grup wartawan, terlihat beberapa sapi tergeletak di jalan menurun yang berada di Pasar Hewan Sunggingan.

Baca Juga: Butuh Sosialisasi PMK? Bisa Undang Disnakkan Boyolali dan Gratis Hlo!

Advertisement

Ia juga mengatakan Pasar Hewan Sunggingan juga akan disemprot disinfektan pada Kamis untuk menekan penyebaran penyakit mulut dan kuku.

Lebih lanjut, Sapto menjelaskan sapi-sapi tersebut berasal dari Lumajang, Jawa Timur dan dibeli oleh salah satu warga Jelok. Ia mengungkapkan berdasarkan keterangan pemilik, sapi-sapi tersebut datang pada pukul 03.00 WIB.

“Motifnya saya belum tahu. Tapi tadi katanya sapinya mau dipotong. Setelah ini, kami akan selalu memantau setiap pintu masuk. Setiap liburan kami juga memantau, hanya saja kebetulan sekitar jam 03.00 WIB kami tidak bisa memantau karena malam hari,” kata dia.

Advertisement

Sapto juga mengaku akan bekerja sama dengan masyarakat untuk memantau aktivitas yang ada di pasar hewan pada saat tutup.

Baca Juga: Masih Ada PMK, Ini Ketentuan Pemotongan Hewan Kurban di Boyolali

Sementa itu, Kepala Desa (Kades) Jelok, Suparno, mengatakan sebelumnya telah mengimbau warganya untuk tidak membeli hewan ternak dari Jawa Timur.

Advertisement

“Pemerintah Kabupaten [Pemkab] Boyolali ini tidak main-main dalam menangani PMK, kepada Paguyuban Lembu Ireng di pasar sapi juga sudah saya jelaskan. Tapi kalau kejadian seperti ini ya pilihannya mau berhenti atau diteruskan ke hukum,” kata dia.

Selaku Kades Jelok, Suparmo meminta masyarakat untuk tidak nekat membeli ternak dari daerah PMK seperti Jawa Timur. Ia juga menyayangkan kejadian pedagang sapi yang menaruh sapi-sapi dari Jawa Timur.

“Itu yang membuat kami geram yang karena dilepas di pasar sapi. Kami kan tahu, manusia dekat sapi saja bisa menularkan virus, jadi perantara. Menurut saya ini bahaya sekali,” terang dia.

Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif