ESPOS.ID - More than just publish.
SOLO- Malang nian nasib Widodo, warga RT 003/RW 005 Kelurahan Gandekan, Jebres. Istri yang dicintainya, Wagiyem terjaring razia penyakit masyarakat (Pekat) aparat kepolisian saat hendak belanja di Pasar Legi, tiga pekan lalu.
Merasa kesepian dan tidak terima istrinya diperlakukan seperti itu, Widodo langsung mencoba mengeluarkan istrinya dari penampungan. Apalagi raut sedih wajah anak-anaknya selalu membuat hati Widodo teriris. Namun usahanya selama berhari-hari mentah.
Merasa tersudut, Widodo akhirnya mengadu kepada Ketua DPRD Solo, YF Sukasno, Senin (26/3/2012). Di hadapan sang wakil rakyat, bapak empat anak ini menumpahkan segala keluh kesah dan air matanya.
Mulai dari kesepian anak-anaknya menjelang ujian sekolah hingga tidak adanya sosok yang tekun menyediakan sarapan dan makan malam. Widodo mengungkapkan peristiwa malang yang menimpa istrinya terjadi sekitar pukul 04.30 WIB.
“Pak Widodo bersama anaknya yang duduk di kelas VI SD menemui saya, mengadukan nasib istrinya yang dirazia saat belanja di Pasar Legi. Lucu juga bila dipikir, ketua DPRD mengurusi korban garukan,” ungkap Sukasno saat ditemui espos.id.
Menurut dia Widodo sudah mengurus berkas-berkas yang dibutuhkan untuk membebaskan istrinya dari Penampungan Bina Wanita Mulia di Pajang, Laweyan. Termasuk surat keterangan dari pihak kepolisian, pengurus RT/RW dan kelurahan.
Tapi malang Wagiyem masih juga belum bisa pulang. Menyikapi hal itu Sukasno meminta penjelasan Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans), Singgih Yudoko.
Kepada Sukasno, Singgih membenarkan bahwa Wagiyem adalah ibu rumah tangga biasa. “Kata Pak Singgih memang benar bukan, tapi ibu rumah tangga. Beruntung Senin (26/3) yang bersangkutan dibebaskan,” imbuh Sukasno.