Langganan

Sadis, Mayat Seorang Bayi Dibuang di Hutan Juwangi - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Oriza Vilosa Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 12 September 2013 - 16:15 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi (google img)

Esposin, BOYOLALI--Warga Desa Ngaren, Kecamatan Juwangi, Kamis (12/9/2013) siang, dikejutkan oleh temuan mayat bayi di kawasan hutan setempat. Bayi berjenis kelamin laki-laki itu diduga belum lama dibuang orang tuanya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun espos.id, pukul 11.00 WIB, keberadaan mayat bayi itu telah diketahui warga. Jajaran Polsek Juwangi pun langsung menuju lokasi untuk mengevakuasinya.

Advertisement

Kapolsek Juwangi, AKP Purnomo menerangkan mayat tersebut ditemukan di ladang hutan Perhutani, termasuk wilayah Desa Ngaren. “Berada sekitar 20 meter dari jalur Juwangi-Kemusu, juga jalur Juwangi-Wonosegoro, jadi hutan sebelah kiri jalan jika menempuh dari arah Kemusu,” terangnya mewakili Kapolres Boyolali AKBP Budi Haryanto, saat dihubungi espos.id di sela-sela proses evakuasi.

Bayi abang atau masih merah (sebutan bayi yang belum lama lahir) itu diterangkan Purnomo terbungkus dalam sebuah rok panjang. Rok tersebut diduga milik ibu bayi. Selain itu, tali pusar atau ari-ari juga masih melekat di tubuh bayi

Tubuh bayi dalam kondisi terletang dan kedua tangannya terbuka hingga bagian dada terlihat jelas. Atas kondisi itu, Purnomo menduga bayi dilahirkan oleh ibunya di hutan tersebut. “Ada kemungkinan [bayi dilahirkan] di lokasi itu,” tandasnya.

Advertisement

Purnomo memperkirakan usia bayi tak berdosa itu tak lebih dari tiga hari. Namun secara pasti, Purnomo menunggu hasil pemeriksaan medis untuk mengetahui penyebab meninggalnya bayi secara rinci.

Mayat bayi, terus dia, dibawa ke RS dr Moewardi, Jebres, Solo. Kasus seperti itu sebelumnya juga terjadi di wilayah Kecamatan Sawit. Lokasi pembuangan bayi perempuan, pertengahan tahun lalu itu, di parit sawah atau saluran irigasi persawahan Klinggen, Desa Guwo Kajen.

Beberapa bulan sebelum penemuan mayat bayi itu, Sekda Boyolali Sri Ardiningsih, merasa prihatin lantaran sempat dalam tiga bulan terdapat empat kali kasus pembuangan bayi di Kota Susu, Boyolali.

Advertisement
Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif