by Irawan Sapto Adhi Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Senin, 14 Juli 2014 - 18:30 WIB
Pimpinan kampus yang bergerak pada pemenuhan akses pendidikan gratis bagi para perempuan kurang mampu di Solo itu, Muhammad Suwono Hadi Sumitro, mengatakan setiap hari 1.000 nasi bungkus disebar ke masyarakat. Selain para mahasiswa Kampus Pemberdayaan Perempuan, sejumlah ibu rumah tangga di RW 008 Gilingan juga turut serta membantu meracik nasi bungkus.
“Pembagian nasi bungkus kami mulai sejak tanggal 1 Juli atau awal puasa. Kami membagi bungkusan nasi di 30 lokasi setiap hari. Tempat atau target sasaran pembagian berdasarkan data yang sudah masuk ke kami namun tidak menutup kemungkinan untu bisa tambah [tempat pembagian] lagi,” Mbah Wono, sapaan Suwono saat dijumpai Esposin di Kampus Pemberdayaan Perempuan, Senin (14/7/2014).
Mbah Wono mengatakan pengadaan nasi bungkus tersebut merupakan sumbangan para donatur. Setiap hari Kampus Pemberdayaan membutuhkan Rp6 juta guna menyediakan nasi bungkung dari dengan berbagai macam sayur dan lauk tersebut. “Donatur memberikan sumbangan dalam bentuk uang untuk belanja bahan dan ada pula yang berwujud bahan jadi. Semua [sumbangan] kami kumpulkan untuk diolah menjadi makanan dengan berbagai macam menu,” imbuh Mbah Wono.
Mbah Wono berharap sedekah nasi bungkus bisa meringankan beban keluarga miskin yang menjadi sasaran kegiatan tersebut. “Lumayan mereka [masyarakat miskin] dapat menghemat uang senilai Rp10.000 sampai Rp15.000 setiap hari. Jika, 25 hari kan mereka bisa menghemat uang banyak,” imbuh Mbah Wono.