Langganan

Profil Puhpelem Wonogiri, Kecamatan Termuda yang Simpan Jejak Peradaban Kuno - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Muhammad Diky Praditia Suharsih  - Espos.id Solopos  -  Senin, 17 Juli 2023 - 16:38 WIB

ESPOS.ID - Kantor Kecamatan Puhpelem, Wonogiri. (kec.puhpelem.wonogirikab.go.id)

Esposin, WONOGIRI -- Penemuan prasasti kuno yang diduga peninggalan era Kerajaan Kediri abad ke-11 atau 12 Masehi di Desa Sukorejo, Kecamatan Puhpelem, Wonogiri, memunculkan pertanyaan terkait profil dan kehidupan masyarakat Puhpelem di masa lampau.

Prasasti itu sudah cukup lama ditemukan di desa tersebut. Warga sekitar tak ada yang tahu pasti kapan tepatnya prasasti yang berada di bawah pohon beringin di tengah tegalan tanah kas desa itu ditemukan.

Advertisement

Namun demikian, warga tetap menjaga dan merawat prasasti itu, bahkan menganggapnya sakral. Untuk melindungi keberadaan prasasti itu, dibuatkan semacam rumah kecil dari tembok permanen dan diberi atap dari genting.

Bunyi prasasti yang tertulis menggunakan bahasa Jawa kuno itu juga belum diketahui karena masih dalam tahap pembacaan oleh arkeolog Goenawan A Sambodo. 
Advertisement
Bunyi prasasti yang tertulis menggunakan bahasa Jawa kuno itu juga belum diketahui karena masih dalam tahap pembacaan oleh arkeolog Goenawan A Sambodo. 

Epigraf Rendra Agusta yang turut melakukan pengamatan pada prasasti itu mengatakan dari paleografi atau bentuk tulisannya, prasasti itu sangat mungkin dibuat pada abad 11 atau 12 Masehi atau era Kerajaan Kediri di bawah pemerintahan Bameswara, raja sebelum Jayabaya.

Sedangkan mengenai status dan profil Puhpelem, Wonogiri, pada masa itu, Rendra mengatakan harus diketahui dulu secara pasti isi prasasti tersebut. “Apakah sebagai pertapaan, padharman [tempat pemujaan], tanah perdikan, atau yang lain,” jelas Rendra kepada Esposin, Minggu (16/7/2023).

Sementara itu, berdasarkan informasi di laman kec.puhpelem.wonogirikab.go.id, Puhpelem termasuk kecamatan baru sekaligus termuda di Wonogiri. Kecamatan itu resmi terbentuk dari hasil pemekaran daerah induk yaitu Bulukerto pada 2002.

Advertisement

Sebelum pemekaran wilayah, profil Puhpelem adalah kecamatan pembantu Bulukerto, Wonogiri. Usulan pemekaran wilayah tersebut mengemuka sejak 1980 yang berakar dari aspirasi masyarakat karena merasa jarak menuju pusat pelayanan publik sangat jauh.

Pemerintah pusat mengamini usulan itu setelah melihat luasnya wilayah Kecamatan Bulukerto yang saat itu terdiri atas 16 desa/kelurahan dan dinilai terlalu sulit dalam pengelolaannya. Di samping itu, kondisi medan atau morfologi daerah tersebut juga kasar.

Ke-16 desa/kelurahan di Kecamatan Bulukerto sebelum pemekaran meliputi Bulurejo, Conto, Domas, Geneng, Bulukerto, Giriharjo, Krandegan, Nadi, Ngaglik, Nguneng, Puhpelem, Sugihan, Sukorejo, Tanjung, dan Tengger.

Advertisement

Usulan pemekaran wilayah Bulukerto dan pembentukan Kecamatan Puhpelem kemudian dibahas di DPRD Wonogiri. Hingga akhirnya terbit Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kecamatan Dalam Kabupaten Wonogiri yang di dalamnya memuat profil Kecamatan Puhpelem.

Di dalam Perda tersebut diinformasikan ada penambahan kecamatan di Kabupaten Wonogiri yakni Kecamatan Puhpelem yang sebelumnya menjadi Kantor Pembantu Bulukerto (Pasal 2). Perda tersebut disahkan dan berlaku mulai 27 Maret 2002. Tetapi, peresmian terbentuknya Kecamatan Puhpelem yaitu pada 2 Juni 2002.

Kini, Kecamatan Puhpelem, Wonogiri, terdiri atas lima desa dan satu kelurahan, masing-masing Giriharjo, Puhpelem, Nguneng, Sukorejo, Golo, dan Tengger. Wilayahnya berjarak 53 km arah timur dari pusat kota Kabupaten Wonogiri.

Advertisement

Di sebelah utara, Puhpelem berbatasan dengan Magetan, Jawa Timur, di selatan dengan Kecamatan Purwantoro, di barat dengan Kecamatan Bulukerto, dan di timur dengan Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif