Langganan

PPKM Mikro, Pembelajaran Jarak Jauh di Wonogiri Berlanjut - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Rudi Hartono  - Espos.id Solopos  -  Selasa, 9 Februari 2021 - 22:02 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi pembelajaran jarak jauh atau PJJ. (Antara-Feny Selly)

Esposin, WONOGIRI — Pemerintah Kabupaten Wonogiri tetap menerapkan pembelajaran jarak jauh atau PJJ bagi jenjang SD hingga SMP selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat berskala mikro.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, kepada wartawan di Sekretariat Daerah, Selasa (9/2/2021), menyampaikan PJJ masih berlanjut. Menurut dia pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM mikro di Wonogiri secara umum sama dengan PPKM sebelumnya. Hal yang membedakan, yakni penekanan upaya pencegahan penularan Covid-19 hingga tingkat rukun tetangga atau RT. Wilayah RT dibuat zonasi berdasar jumlah kasus terkonfirmasi positif.

Advertisement

“Terkait pembelajaran tetap sama, tetap pembelajaran jarak jauh di Wonogiri,” kata Bupati yang akrab disapa Jekek itu.

Baca jugaSelama PPKM, 5 Hajatan di Boyolali Ditertibkan Tim Gabungan

Advertisement

Baca jugaSelama PPKM, 5 Hajatan di Boyolali Ditertibkan Tim Gabungan

Sebagai informasi, pembelajaran semester II dimulai awal Januari lalu. Sebelum memasuki 2021 pemerintah pusat menyerahkan keputusan terkait pembelajaran kepada masing-masing daerah. Sesuai ketentuan, pemerintah daerah boleh menjalankan pembelajaran tatap muka atau PTM tanpa berpijak pada zona penularan Covid-19.

Jauh sebelumnya banyak pihak berharap Pemerintah Kabupaten Wonogiri menerapkan PTM. Aspirasi itu disampaikan dengan berbagai alasan, seperti pembelajaran jarak jauh di Wonogiri atau PJJ tak efektif. PJJ bisa menurunkan kualitas pendidikan, dan sebagainya.

Advertisement

“Pertemuan siswa dengan guru di sekolahan hanya sebentar. Setelah mengambil soal tugas misalnya, siswa harus langsung pulang. Proses itu pun harus menjalankan protokol kesehatan yang ketat,” ulas dia.

Meski ada pembelajaran jarak jauh di Wonogiri, para guru tetap mengajar di sekolahan.  PPKM sebelumnya guru di sekolahan dibatasi, yakni 50 persen di sekolahan dan 50 persen mengajar di rumah. Selain itu, para guru dan kepala sekolah tetap menjalani rapot koordinasi secara internal maupun eksternal, seperti membahas efektifitas PJJ. Selain itu mengikuti kegiatan peningkatan kapasitas seperti biasanya. Hanya saja kegiatannya dilaksanakan secara virtual.

“Guru tetap menjalani pelatihan-pelatihan juga. Jadi, meski pembelajaran jarak jauh pihak sekolah di Wonogiri tidak berhenti beraktivitas,” ujar Yuli.

Advertisement

Baca jugaCatat! Kuota Afirmasi PPDB SMP 2021 di Solo Naik Jadi 35%

Sementara itu, pelajar kelas VIII salah satu SMP negeri di Kecamatan Purwantoro, Bayu, mengaku sempat senang saat mendengar kabar PTM. Dia semakin senang saat guru meminta siswa mengumpulkan tugas di sekolah pada 11 Januari lalu. Ia memaknai hal itu sebagai sinyal PTM bakal dilaksanakan.

“Tapi pas 11 Januari itu guru memberi tahu pengumpulan tugas di sekolah enggak jadi. Ada informasi tetap pembelajaran jarak jauh di Wonogiri seperti sebelumnya. Sudah lebih dari delapan bulan saya menjalani PJJ. Bosan juga rasanya. Pengin belajar di sekolah saja biar memahami pelajaran,” kata Bayu. (Rudi Hartono)

Advertisement

 

Advertisement
Arif Fajar Setiadi - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif