by Redaksi - Espos.id Solopos - Senin, 19 September 2011 - 17:21 WIB
Solo (Esposin)--Para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Manahan, Solo, berharap Pemerintah Kota (Pemkot) setempat memfasilitasi penyediaan sarana penunjang bagi mereka, seperti sumber air bersih, listrik dan MCK (mandi, cuci dan kakus-red).
Hal itu menyusul rencana penataan kawasan itu ke depan sebagai kawasan kuliner.
“Selama ini baru ada satu sumur pompa yang jadi sumber air bersih kami,” ujar Sekretaris Paguyuban Guyub Rukun, Cahyo Guritno, ketika ditemui wartawan di warungnya di kawasan Manahan, Senin (19/9/2011).
Dengan adanya rencana penataan kawasan Manahan sebagai kawasan kuliner, Cahyo berharap nantinya ada fasilitas penunjang agar para PKL itu bisa memberikan pelayanan lebih baik kepada para pengunjung atau pembeli di sana. Setidaknya, sumber air bisa berupa sumur artesis.
“Kebutuhan air untuk PKL di Manahan ini memang tidak terlalu besar. Paling-paling hanya untuk kebutuhan cuci-cuci, seperti piring dan gelas. Tapi fasilitas itu diharapkan bisa mendukung pelayanan kami kepada pembeli,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, sekitar 40 tenda/gerobak PKL di kawasan Manahan bagian utara, dibongkar menyusul turunnya bantuan selter dari perusahaan swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Pembangunan selter baru bagi para PKL itu di bawah pengawasan Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) setempat.
Cahyo menyatakan para PKL siap mendukung pembangunan selter dan penataan PKL di kawasan itu. Meskipun sosialisasi dari DPP terbilang mendadak, dirinya bersama puluhan PKL lainnya secara suka rela membongkar selter lama mereka untuk dipindah ke lokasi darurat hanya dalam waktu satu hari.
Sementara itu, Kepala DPP Kota Solo, Subagiyo menyatakan pihaknya akan terbuka terhadap masukan dari kalangan PKL. Mengenai permintaan penambahan fasilitas dari para pedagang, dirinya akan berusaha memenuhi semuanya dalam proses pembangunan tahap kedua.
(sry)