by Ika Yuniati Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Senin, 10 Juni 2013 - 11:08 WIB
SRAGEN--Pintu air irigasi di Bagan, Kelurahan Nglorog, Kecamatan/Kabupaten Sragen, rusak parah.
Akibatnya, sejak dua tahun terakhir, bangunan yang digunakan untuk mengendalikan debit air itu tak bisa difungsikan. Petani di daerah sekitar lokasi pintu air pun merugi karena sawahnya tak bisa dialiri saluran irigasi. Kerusakan pintu air irigasi itu tepatnya berada di RT 002/001, Nglorog.
Salah satu warga Bagan, Yati, mengatakan sejak pintu rusak, air yang melintasi saluran irigasi itu langsung mengalir menuju area persawahan kampung sebelah.
“Pintunya rusak. Otomatis airnya kan langsung terus dan enggak bisa belok-belok ke sawah daerah sini,” terangnya, Minggu (9/6/2013).
Menurut Yati, akibat paling parah atas rusaknya pintu air disaluran irigasi selebebar tiga meter itu dirasakan saat kemarau tiba. Saat musim kemarau, petani sampai berebut air agar bisa mengaliri lahan pertaniannya. Sementara, penduduk sekitar yang merasa sawahnya tak mungkin lagi teraliri, memilih membuat sumur pompa atau sumur bor.
Ketua RW 01 yang juga pernah mengikuti kelompok tani setempat, Suwardi, menambahkan kerusakan pintu air itu terjadi sejak enam tahun lalu. Saat itu menurutnya kerusakan masih tergolong ringan karena masih bisa difungsikan meski tak maksimal. Dua tahun terakhir terjadi kerusakan total yang mengakibatkan pintu air itu sama sekali tak berfungsi dan bangunannya tak lagi tegak.
Ia memperkirakan, hal itu dikarenakan kontur tanah setempat. Suwardi mengaku sejak adanya kerusakan itu, ia memang belum pernah mengadu ke pejabat terkait, misalkan kelurahan atau pejabat lainnya. Meski demikian, ia tetap berharap kerusakan itu segera diperbaiki agar kembali bisa digunakan masyarakat.