Langganan

Pesta Pergantian Tahun Usai Berganti Kemacetan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Gigih Windar Pratama  - Espos.id Solopos  -  Minggu, 1 Januari 2023 - 04:01 WIB

ESPOS.ID - Kemacetan tidak terhindarkan di Jalan Kapten Mulyadi pasca acara Car Free Night di sepanjang Jalan Slamet Riyadi sambut tahun baru 2023, Sabtu (31/12/2022) (Solopos.com/Gigih Windar Pratama)

Esposin, JAKARTA – Kemacetan tak terhindarkan di beberapa titik pasca acara car free night (CFN) di sepanjang Jalan Slamet Riyadi menyambut pergantian tahun 2022 ke 2023.

Kemacetan terjadi karena adanya penumpukan arus lalu lintas pasca CFN.

Advertisement

Dalam pantauan Esposin pada Minggu (1/1/2023) setelah kembang api dinyalakan, warga yang awalnya berkumpul di Jalan Slamet Riyadi mulai meninggalkan lokasi pada pukul 00.30 WIB.

Mereka menuju lokasi-lokasi parkir tempat mereka menitipkan kendaraan.

Advertisement

Mereka menuju lokasi-lokasi parkir tempat mereka menitipkan kendaraan.

Sebagai informasi ada 12 kantong parkir yang disediakan yakni, ruas Jl Hasanudin, Jl dr Moewardi, Jl dr Sutomo, Jl dr Soepomo, Jl dr Cipto, Jl Bhayangkara.

Kemudian Jl Museum, Jl Kartini, Jl Gatot Subroto, Jl Teuku Umar, dan Jl Imam Bonjol. Satu lagi kantong parkir di Benteng Vastenburg.

Advertisement

Pengunjung langsung menuju lokasi mereka setelah acara kembang api. Kemacetan paling parah terjadi di Jalan Sutowijoyo, Jalan Cipto Mangun Kusumo, Jalan Kapten Mulyadi, Jalan Veteran, Jalan Prof Dr Supomo dan Jalan Bhayangkara.

Rata-rata kemacetan terjadi karena jalan tersebut dekat dengan kantong-kantong parkir yang disediakan Dinas Perhubungan (Dishub) Solo.

Di mana setelah acara terjadi penumpukan warga yang berdesak-desakan menggunakan sepeda motor untuk pulang, selain itu faktor lainnya adalah jalan sempit yang harus dilewati setelah acara ditambah banyaknya warga yang berjalan kaki.

Advertisement

Namun, kemacetan yang terjadi cukup terkendali, seperti di Jalan Kapten Mulyadi, hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk keluar dari jalan tersebut, dengan kecepatan tidak lebih dari 20 km/jam.

Sedangkan bagi pengguna mobil, harus sedikit bersabar, karena akses yang digunakan lebih sedikit dari pengendara motor yang bisa melewati gang-gang kecil.

Selain itu, pengguna mobil juga harus berdesak-desakan dengan pengendara motor ataupun warga yang berjalan kaki.

Advertisement

Pengguna mobil juga harus berhati-hati saat berdesak-desakan, dengan padatnya kendaraan pengguna mobil membutuhkan waktu dua kali lipat dari sepeda untuk menerobos kemacetan.

Advertisement
Gigih Windar Pratama - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif