by Indah Septiyaning Wardani - Espos.id Solopos - Kamis, 3 Oktober 2024 - 12:54 WIB
ESPOS.ID - Peserta mengikuti ujian rias pengantin yang digelar di Ruang OR Gedung DPRD Karanganyar pada Kamis (3/10/2024). (Solopos/Indah Septiyaning Wardani)
Esposin, KARANGANYAR-Setelah sebulan lebih mengikuti pelatihan, sebanyak 16 peserta kursus rias pengantin LKP Sekar Ayu Kinasih ikuti ujian akhir rias pengantin.
Ujian dilaksanakan di Ruang OR DPRD Karanganyar pada Kamis (3/10/2024). Pelatihan hingga tahap akhir ujian tata rias pengantin ini diharapkan memberi bekal pengembangan terhadap keterampilan warga.
Ketua LKP Sekar Wahyu Kinasih Wahyu Ningsih mengatakan pelatihan yang dilakukan selama satu bulan ini tanpa dipungut biaya apapun. Seluruh biaya selama mengikuti kursus seluruhnya berasal dari bantuan pemerintah. Mereka diberi pelatihan teknik rias pengantin mulai dari makeup dasar hingga teknik rias untuk pegantin Jawa Paes.
"Peserta ini dari berbagai daerah di Karanganyar. Peserta kita latih bagaimana pakem merias adat Jawa selama satu bulan penuh plus tiga hari penyegaran," kata dia.
Pelatihan diberikan tidak hanya tata rias pengantin, namun juga tata busana, rambut hingga bagaimana cara menentukan harga untuk biaya merias pengantin. Begitu juga dengan pelatihan ritual adat pernikahan Jawa dan pernak-perniknya seperti merangkai maupun melati. Setelah semua keterampilan didapatkan, para peserta mengikuti uji akhir dengan mempraktikkan ilmu yang mereka dapat selama mengikuti pelatihan tara rias pengantin.
"Setelah lulus ujian, mereka memiliki sertifikat sebagai bukti mampu bekerja di bidang tata rias pengantin. Sertifikat dikeluarkan dengan mengetahui dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan," lanjutnya.
Lebih lanjut dia mengatakan harapannya setelah mereka selesai mengikuti pelatihan, bisa untuk membuka peluang usaha mandiri. Selepas kursus, peserta menerima bantuan seperangkat alat rias pengantin Jawa. Dia menambahkan sejak LKP Sekar Ayu Kinasih dibuka 2019 lalu, berhasil meluluskan ratusan perias pengantin. Mereka bahkan telah bekerja di tata rias pengantin yang telah memiliki nama sambil memperdalam ilmu, serta sebagian bekerja secara mandiri.
"Tujuan kita untuk untuk memberikan keterampilan dan menciptakan jiwa kemandirian bagi peserta. Sehingga mereka tidak lagi bergantung kepada orang lain," katanya.
Salah satu peserta asal Matesih Karanganyar Kritina Kusuma Wardani mengikuti pelatihan rias dari mulai nol hingga tahu tata cara merias yang baik dan sesuai pakem adat Jawa.
"Saya itu tidak tahu cara merias. Lalu ada dibuka pelatihan ini saya jadi tertarik ikut pelatihan rias. Alhamdulillah menambah ketrampilan saya dan bisa menjadi peluang usaha," kata dia.