by Hijriyah Al Wakhidah Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Rabu, 9 November 2016 - 14:40 WIB
Esposin, BOYOLALI -- Pengelola lahan gelar teknologi Hari Pangan Sedunia (HPS) di Boyolali mulai mengambil manfaat dari uji coba pengembangan beragam varietas baru tanaman hortikultura.
Tanaman hortikultura di lahan Kompleks Pemkab Boyolali untuk Peringatan ke-36 HPS mulai dipanen. Bukan hanya pengelola yang mulai menikmati hasilnya, tetapi juga pemilik lahan yang selama ini menyewakan lahan mereka untuk peringatan HPS.
Berdasarkan informasi yang diterima Esposin, hasil panen dibagi dengan pemilik lahan dengan perbandingan pengelola memperoleh 2/3 bagian dan pemilik lahan mendapatkan 1/3 bagian.
Pada Rabu (9/11/2016), pengelola tanaman dan pemilik lahan terlihat sibuk memanen hasil tanam, seperti tomat, bawang merah, kembang kol, cabai, dan terung. Hasil panen itu langsung diambil pembeli.
Pengelola tanaman cabai, Sri Maryuni, mengatakan sejak puncak peringatan HPS, cabai dipanen tiap empat hari sekali. Setiap kali panen sedikitnya dia mendapatkan cabai merah besar 1 kuintal.
“Beruntung cabai ini dipanen saat harga cabai sedang bagus-bagusnya. Ya, Rp50.000 per kilogram. Pembeli datang langsung ke lokasi bahkan membantu kami panen,” kata Sri saat ditemui di lokasi.
Selain cabai, pembeli komoditas lain juga datang langsung ke lokasi. “Seperti terung dan tomat itu juga sudah dibeli, harganya Rp4.000 per kilogram,” ujar dia.
Pengelola tanaman bawang merah, Tarjo, menyampaikan sebagian petak tanaman bawang merah sudah siap dipanen. “Ini juga ada melon yang sudah dipanen beberapa hari lalu,” ujar dia.
Baik Tarjo maupun Sri sama-sama belum tahu kelanjutan pemanfaatan lahan yang selama ini dipakai uji coba budidaya varietas-varietas baru itu. “Pemerintah punya program seperti apa kami belum tahu. Termasuk pemilik lahan juga mau seperti apa kami belum tahu,” ujar Sri.
Tarjo berharap pengembangan tanaman varietas baru bisa dilanjutkan di lahan tersebut. “Harapannya kegiatan seperti ini bisa dilanjutkan,” ujar Tarjo.