by R Bony Eko Wicaksono - Espos.id Solopos - Rabu, 2 Oktober 2024 - 17:15 WIB
ESPOS.ID - Grand Mercure Solo Baru menggelar event Karnavall Batik Indonesia dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional, Rabu (2/10/2024). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)
Esposin, SUKOHARJO-Grand Mercure Solo Baru, Sukoharjo, menggelar event Karnavall Batik Indonesia dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional yang diperingati setiap 2 Oktober. Dalam event tersebut, karyawan Grand Mercure Solo Baru menampil beragam desain unik busana batik lokal.
Digelar di lounge lobi hotel, event Karnavall Batik Indonesia dibuka dengan penampilan dua penari dari Institut Seni Indonesia (ISI) Solo. Kedua penari itu membawakan tari batik dengan properti berupa selembar kain batik. Dengan luwes, mereka menari selama hampir 15 menit. Kemudian, disusul fashion show menampilkan beragam desain busana batik casual.
Sebanyak sembilan model berlenggak-lenggok di lobi hotel yang menyedot perhatian para tamu. Mereka memamerkan busana batik yang dipakai di tengah kerumunan para pengunjung. Para pengunjung juga bisa berbelanja pakaian batik yang diproduksi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Jamu.
Executive Assistant Manager Grand Mercure Solo Baru Devi Emerson Ambui mengatakan batik merupakan mahakarya adiluhung bangsa Indonesia. UNESCO telah mengakui batik sebagai warisan budaya tak benda. Peringatan Hari Batik Nasional menjadi momentum untuk menjaga dan melestarikan batik.
Grand Mercure Solo Baru senantiasa turut berpartisipasi dalam melestarikan barik yang sarat akan nilai, tradisi, dan budaya di setiap goresan motifnya. “Ornamen batik motif kawung menjadi ciri khas Grand Mercure Solo Baru. Kami ingin mengangkat sekaligus menjaga kearifan lokal berupa batik,” ujar dia.
Devi mengatakan apresiasi tinggi dalam merawat nilai-nilai tradisi dan budaya serta kearifan lokal direpresentasikan lewat fashion show busana batik. Para model fashion show merupakan karyawan Grand Mercure Solo Baru yang menampilkan keindahan warna-warni kain batik.
Dia mengajak generasi muda untuk terus menjaga dan melestarikan batik sebagai warisan budaya dan identitas bangsa Indonesia. “Mari melestarikan batik sebagai karya bangsa Indonesia. Agar anak dan cucu kita mengenal dan ikut merawat warisan budaya bangsa,” ujar dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Sukoharjo Iwan Setiyono mengatakan mendukung berbagai upaya dalam menjaga dan melestarikan batik sebagai warisan budaya dan identitas bangsa. Pemerintah terus mendorong para pelaku UMKM busana mengembangkan lini bisnis. Termasuk berkolaborasi dengan perhotelan saat event-event tertentu.
Iwan menyebut industri batik di Kabupaten Sukoharjo tersebar di sejumlah lokasi. Mereka selalu berinovasi produk menyesuaikan segmen market.
“Pemerintah bakal memfasilitasi agar industri batik terus tumbuh dan berkembang. Ini salah satu upaya dalam menjaga dan melestarikan batik di Tanah Air,” ujar dia.