Langganan

PENERTIBAN PEDAGANG : Aparat Biarkan Puluhan Pengasong Jualan di Kereta - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Shoqib Angriawan Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Senin, 2 September 2013 - 15:49 WIB

ESPOS.ID - Pedagang asongan berlarian menuju Kereta Api (KA) Sri Tanjung di Stasiun Klaten, Senin (2/9/2013) pagi. Aparat hanya memantau aksi nekat dari puluhan pedagang itu. (Shoqib Angriawan/JIBI/Espos)

Esposin, KLATEN—Puluhan pedagang asongan nekat naik untuk berjualan di Kereta Api (KA) Sri Tanjung di Stasiun Klaten, Senin (2/9/2013) pagi. Meski demikian, tidak ada aparat yang berusaha menghalangi pengasong tersebut untuk berjualan di dalam kereta.

Pantauan espos.id, Senin, puluhan pedagang asongan sudah berkumpul di dekat kantin yang ada di Stasiun Klaten sekitar pukul 07.30 WIB. Mereka tampak bersiap berjualan di atas kereta

Advertisement

Tampak sebagian di antara pedagang asongan membawa barang dagangan mereka. Namun, ada juga beberapa pedagang yang sengaja tidak membawa barang dagangan.

Sementara, belasan Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) dan petugas KA terlihat berjaga-jaga di sekitar peron. Mereka tidak ingin kecolongan jika sewaktu-waktu ada aksi anarki dari pedagang. Namun, mereka sama sekali tidak membawa senjata pelindung diri.

Sekitar, pukul 08.05 WIB, dari arah Jogja muncul KA Sri Tanjung yang akan transit dan menaikkan penumpang di Stasiun Klaten. Puluhan pedagang kemudian berlarian menuju KA Sri Tanjung. Dengan tergesa-gesa, puluhan pedagang itu kemudian naik ke dalam KA Sri Tanjung.

Advertisement

Aksi nekat puluhan pedagang itu sama sekali tidak mendapatkan halangan dari Polsuska dan petugas KA setempat. Aparat memilih untuk memantau mereka dari kejauhan untuk menghindari bentrokan.

Setelah berhasil naik ke dalam KA, pedagang sempat melontarkan kalimat-kalimat kekecewaan mereka kepada aparat. “Aku neng kene ki golek duit, ora maling. Mosok mung dodolan wae ora oleh [Aku di dalam kereta ini mencari nafkah, bukan mencuri],” teriak salah satu pedagang asongan kepada aparat, Senin.

Mereka terus melontarkan kata-kata kekecewaan mereka hingga KA berangkat sekitar pukul 08.11 WIB. Salah satu pedagang, Sifera Ambarwati, menegaskan tuntutan mereka hanya untuk diperbolehkan berjualan di atas KA kelas ekonomi.

Advertisement

Dia mengatakan puluhan pedagang yang nekat naik untuk berjualan di atas KA pagi kemarin hanya perwakilan dari pedagang. “Aksi pada pagi tadi [kemarin] belum semua pedagang ikut,” ungkapnya kepada wartawan di sela-sela aksi di lokasi, Senin.

Dia berencana melakukan aksi nekat dengan membawa pedagang yang lebih banyak pada Selasa (3/9) ini. “Kami akan membawa pedagang asongan yang lebih banyak, tapi kami tidak akan melakukan blokade terhadap kereta api karena kami tetap kalah jika adu kekuatan dengan aparat,” paparnya.

Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif