Langganan

PENEMUAN MAYAT SRAGEN : Mayat Ditemukan di Bengawan Solo - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Taufiq Sidik Prakoso Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Senin, 23 Juni 2014 - 18:10 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi mayat. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Esposin, SRAGEN--Warga Dukuh Padas, RT 014, Desa Ndari, Plupuh dikejutkan dengan penemuan mayat remaja yang mengambang di aliran Sungai Bengawan Solo. Belum diketahui jelas identitas mayat berjenis kelamin laki-laki tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun espos.id, mayat itu ditemukan seorang warga ketika berniat membuang hajat di aliran Sungai Bengawan Solo, Jumat (20/6/2014). Saat ditemukan, jasad sudah membusuk dengan posisi telungkup di sungai. Korban mengenakan kaus lengan pendek dengan corak kombinasi warna putih, hitam, coklat. Korban juga diketahui tak mengenakan celana.

Advertisement

Kapolres Sragen, AKBP Dhani Hernando, melalui Kapolsek Plupuh, AKP Suparmin, menerangkan tidak ada petunjuk terkait identitas korban saat penemuan itu. Disampaikannya, dari identifikasi tim dokter Puskesmas II Plupuh serta tim identifikasi Polres Sragen, tidak ada tanda kekerasan pada jasad korban. Korban diperkirakan sudah meninggal lebih dari 24 jam dari penemuan itu. Diperkirakan korban terjebak saat debit air sungai naik setelah hujan mengguyur beberapa hari sebelumnya.

“Kondisi jasad saat ditemukan sudah membusuk dan mengeluarkan bau,” jelas dia kepada wartawan di Sragen, Senin (23/6/2014).

Ditambahkannya, korban diperkirakan berusia 17 tahun. Selain itu, dilihat dari kondisi raut wajah, korban diperkirakan mengalami gangguan mental.

Advertisement

Lebih lanjut, Kapolsek menerangkan temuan mayat itu sudah dikoordinasikan dengan sejumlah polres seperti Karanganyar, Sukoharjo serta Wonogiri. Hanya saja, hingga Senin belum ada informasi terkait warga yang kehilangan anggota keluarga mereka berdasarkan ciri-ciri saat ditemukan.

Disampaikannya, jasad korban saat ini berada di RSUD Sragen. Dia menambahkan pihak rumah sakit sudah menyarankan agar jasad korban segera dimakamkan lantaran kondisi jasad yang terus membusuk. “Rrumah sakit menyarankan dimakamkan dulu. Nanti, kalau keluarga ada yang mencari baru ditunjukkan makamnya,” tukas dia.

Advertisement
Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif