by Hijriyah Al Wakhidah Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Rabu, 18 Mei 2016 - 21:15 WIB
Esposin, BOYOLALI--Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Boyolali menarik kembali penghargaan bagi salah satu pemenang Lomba Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi 2016 lantaran kedapatan melampirkan penelitian tindakan kelas (PTK) hasil plagiat.
Informasi yang diterima Esposin, Kepala TK Pertiwi 1 Banyusri Kecamatan Wonosegoro, Rusbiyati, meraih juara II kategori Kepala Sekolah TK dalam lomba tersebut. Piala diberikan Wakil Bupati Boyolali M. Said Hidayat saat upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei lalu di depan Kantor Bupati Boyolali. Namun, pekan lalu piala itu ditarik kembali oleh Disdikpora karena kasus plagiat.
“Piala yang sempat kami berikan, terpaksa kami tarik lagi,” kata Kabid Pengembangan dan Pengendalian Mutu Pendidikan Disdikpora Boyolali, Waskitho Rahardjo, saat ditemui Esposin, di Kantor Disdikpora Boyolali, Rabu (18/5/2016).
Rusbiyati telah menerima sanksi dan pembinaan dari Disdikpora Boyolali karena melampirkan PTK dengan judul dan isi yang sama dengan PTK milik orang lain. PTK berjudul Peningkatan Kemampuan Mengenal Angka Melalui Media Kartu Angka pada Anak Kelompok B TK Pertiwi 1 Banyusri Kecamatan Wonosegoro milik Rusbiyanti sama dengan PTK milik Nurtini yakni Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka Melalui Media Kartu Angka pada Anak Kelompok B PAUD Cahaya Hati Desa Serange Kecamatan Lopok.
Disdikpora mendapatkan informasi adanya PTK plagiat itu dari Dinas Pendidikan Provinsi Jateng. “Begitu ada informasi itu dari dinas provinsi, langsung kami tindaklanjuti. Selain penarikan piala, yang bersangkutan juga kami minta buat pernyataan.”
Seperti diketahui, dalam lomba itu, Disdikpora memberikan penghargaan kepada tenaga pendidik mulai dari jenjang TK hingga SMA/SMK. Penyunting Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Balitbang Kemendikbud, Madyo Ekosusilo, menemukan karya plagiat ini kali pertama ditemukan di Internet.
“Sangat mudah sekali kalau mau menelusuri karya-karya plagiat seperti ini. Kasus plagiat ini saya sampaikan kepada juri lomba agar menjadi pembelajaran bagi tenaga pendidik di Boyolali,” kata Eko, sapaannya, yang juga pakar karya tulis ilmiah.
Dia menyayangkan adanya penjiplakan PTK ini karena kasus ini justru menyandung seorang tenaga pendidik yang juga Ketua IGTKI Wonosegoro dan juga kepala sekolah TK.
Salah satu juri Lomba Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi Boyolali 2016, Jumadi, membenarkan adanya kasus ini. “Tapi permasalahan itu sudah selesai,” kata Jumadi, tanpa bersedia menjelaskan informasi lebih lanjut.
Waskitho berharap kasus ini tidak terulang lagi. PTK adalah kebutuhan semua guru untuk syarat kenaikan pangkat dan sertifikasi. “Kami mengimbau para guru bisa meningkatkan kemampuan apalagi kami sering mengadakan diklat dan workshop PTK.