by Mariyana Ricky P.d - Espos.id Solopos - Sabtu, 2 Mei 2020 - 05:30 WIB
Esposin, SOLO -- Pemkot Solo kembali memangkas anggaran pendapatan belanja daerah atau APBD 2020 untuk penanganan pagebluk Covid-19.
Di samping itu, pemotongan juga merupakan dampak penurunan pendapatan asli daerah (PAD). Tak main-main, anggaran yang dipangkas mencapai Rp277 miliar.
Sempat Tutup Gara-Gara Sempat Dikunjungi Pasien Covid-19, Pasar Dibal Boyolali Buka Kembali
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan pos anggaran yang dipotong di antaranya kegiatan rutin seperti bimbingan teknis (bintek), perjalanan dinas, sosialisasi, dan sejenisnya.
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan pos anggaran yang dipotong di antaranya kegiatan rutin seperti bimbingan teknis (bintek), perjalanan dinas, sosialisasi, dan sejenisnya.
Sejumlah proyek fisik juga dipangkas untuk anggaran penanganan Covid-19 di Solo. Di antaranya drainase, jalan, taman cerdas, gedung serbaguna, dan taman bermain.
Gaji 6 Bulan Belum Dibayar, 150 Pegawai Rumah Sakit Marga Husada Wonogiri Merasa Ditelantarkan
Anggaran gaji ke-13 ASN yang bakal dipangkas sekitar Rp30 miliar.
Data PDP Corona Solo: 1 Lagi Pasien Asal Jebres Meninggal, Total Jadi 18 Orang
Rudy, panggilan akrabnya, mengatakan apabila pemangkasan anggaran dinilai belum mencukupi untuk penanganan Covid-19, langkah berikutnya akan menggalang partisipasi masyarakat. Di antaranya dari ASN mengingat mereka tidak terlalu terdampak Covid-19.
Korban Cabut Laporan, Pelaku Pencurian Dompet di Pasar Cinderamata Solo Bebas
Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Ahyani, memperkirakan Pemkot akan kekurangan anggaran untuk menyelesaikan tahun ini. Dari anggaran yang dipangkas untuk Covid-19 di Solo itu, salah satunya proyek fisik penataan citywalk Jl Slamet Riyadi di dua segmen.
Pertama dari depan kantor BCA Gladag hingga bundaran Gladag dan depan Wisma Bathari ke barat hingga simpang empat Ngapeman. Kedua segmen itu sedianya rampung pada akhir 2020.
37 Kasus Positif Covid-19 di Sukoharjo, Terbanyak Dari Grogol 17 Orang
“Proyek yang dipotong adalah proyek yang dipandang belum penting, dialihkan untuk penanganan Corona,” ucap Ahyani.
Sebagaimana diinformasikan, Pemkot Solo memperpanjang masa status Kejadian Luar Biasa (KLB) Corona hingga 29 Mei 2020. Hal itu lantaran jumlah warga yang terpapar semakin bertambah.