by Kurniawan - Espos.id Solopos - Sabtu, 24 Oktober 2020 - 08:00 WIB
Esposin, SOLO -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen berencana mengembangkan sport tourism salah satunya dengan menggelar paket wisata gowes purba ke kawasan Sangiran.
Pemkab Sragen berharap ada dukungan anggaran dari Kemenparekraf termasuk untuk rencana pembangunan stadion olahraga. Keberadaan stadion tersebut untuk mendukung pengembangan Sragen sebagai pusatnya olahraga tingkat nasional.
Kepala Dinas Pariwisata dan Olahraga Sragen, Yosef Wahyudi, menyampaikan hal tersebut saat memberikan sambutan dalam acara Bimbingan Teknis Wisata Alam Budaya dan Buatan dengan Penerapan Protokol CHSE di Solo, Jumat (23/10/2020).
Anggota DPR Eva Yuliana Apresiasi 2 Aplikasi Pelayanan Bapas Solo, Ini Kegunaannya
Anggota DPR Eva Yuliana Apresiasi 2 Aplikasi Pelayanan Bapas Solo, Ini Kegunaannya
“Sragen sport tourism arahnya bagaimana wisata Sragen tidak hanya alam dan buatan, tapi juga wisata olahraga. Salah satunya kawasan Sangiran dengan membuat jalur gowes atau sepeda purba yang sudah tahap uji coba,” terang Yosef.
Ia menjelaskan jalur wisata gowes purba Sangiran, Sragen, siap untuk dua kategori, yaitu jalur ekstrem dan jalur pemula.
Begini Penampakan Kandang Ayam di Bendosari Sukoharjo Tempat Pembunuhan Yulia
Untuk lebih merangsang wisatawan berolahraga ke kawasan Sangiran, Pemkab Sragen akan memberikan tanda khusus kepada mereka berupa pin atau sertifikat. Ihwal waktu pembukaan jalur gowes purba, Yosef menyatakan masih menunggu situasi.
“Penerapannya menunggu semua kondisi memungkinkan. Kami tidak mau memaksakan bila belum memungkinkan,” katanya.
Yosef menerangkan pengembangan Sragen sport tourism berupa paket wisata olahraga sepeda tidak hanya wilayah Sangiran, tapi umum tingkat kabupaten.
Covid-19 Solo: Transmisi Lokal Terus Merebak, Kasus Konfirmasi Positif Tambah 20 Orang
Untuk itu, Dinas Pariwisata dan Olahraga Sragen mengajukan anggaran hingga Rp20 miliar kepada pemerintah pusat untuk pengadaan berbagai fasilitas. “Itu untuk Sangiran dan Sragen seluruhya. Tapi kami masih menunggu lampu hijau,” urainya.
Wisata olahraga ia harapkan bisa menjadi solusi atas lesunya industri pariwisata Tanah Air belakangan ini.
Waduh! 33,2% Klaim JKN Pasien Covid-19 Soloraya Bermasalah
Lesunya sektor pariwisata juga berdampak terhadap sektor-sektor lain seperti bisnis kuliner, budaya, dan jasa transportasi. “Pariwisata menjadi semacam pilar penyangga. Harus ditopang dengan promosi secara terus menerus,” terangnya.
Politikus PDIP itu mendorong semua pihak ikut andil dalam promosi pariwisata daerah melalui media sosial. Setiap potensi wisata bisa diunggah di medsos untuk menarik wisatawan dan mendinamiskan ekonomi masyarakat.