Langganan

Pedagang Daging Anjing di Bali Tinggal 11, Solo Berapa? - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Nugroho Meidinata  - Espos.id Solopos  -  Senin, 15 Agustus 2022 - 12:33 WIB

ESPOS.ID - Sahabat Anjing Surakarta longmarch di Jl. Jenderal Sudirman, Solo, Minggu (26/2/2018). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Esposin, SOLO — Pedagang daging anjing di Bali semakin tahun berkurang. Berdasarkan data darii Bali Animal Defender, sisa 11 pedagang daging anjing di Pulau Dewata tersebut.

Awalnya, jumlah pedagang anjing di Bali mencapai 80 orang. Namun, karena diedukasi dan diberikan solusi untuk beralih profesi, jumlah pedagang anjing di Bali berkurang menjadi 11.

Advertisement

“Cara kita menutup dengan kerja sama Dinas Sosial. Jadi kami mendatangi pedagang dan menawarkan untuk beralih ke profesi yang lain,” beber founder Bali Animal Defender, Jovan Immanuel Calvary di sela-sela kunjungannya ke Solopos Media Group di Griya Solopos, Solo, Jawa Tengah, Senin (15/8/2022).

Bukan hanya meminta, Jovan mengaku pihaknya bekerja sama dengan pihak internasional agar mau memberikan modal kepada para pedagang anjing di Bali untuk beralih profesi ke yang lain.

Advertisement

Bukan hanya meminta, Jovan mengaku pihaknya bekerja sama dengan pihak internasional agar mau memberikan modal kepada para pedagang anjing di Bali untuk beralih profesi ke yang lain.

Baca Juga: Wadaw! Konsumsi Daging Anjing di Solo Tertinggi Se-Indonesia

Sementara itu, tingkat konsumsi daging anjing di Kota Solo, Jawa Tengah tertinggi di Indonesia. Hal itu dikemukakan ketua komunitas pencinta hewan, Animal Defender Indonesia, pada Februari 2021.

Advertisement

Menurut data yang mereka miliki, ada tiga wilayah tertinggi dalam hal konsumsi daging anjing di Indonesia, yaitu Solo, Medan, dan Jakarta. Kedekatan kuliner anjing dengan masyarakat di Kota Solo sudah menjadi bagian dari sejarah.

Baca Juga: Gedung Djoeang 45 Saksi Kemerdekaan Indonesia di Solo, Ini Ceritanya

Meski tertinggi di Indonesia, jumlah pedagang anjing di Kota Solo belum diketahui. Akan tetapi, berdasarkan catatan Dog Meat Free Indonesia, sebanyak 13.700 anjing dibantai di Soloraya untuk dikonsumsi.

Advertisement

Terkait hal tersebut, Jovan selaku founder Bali Animal Defender akan melakukan dialog dengan pihak-pihak yang sevisi dengan dirinya, yakni perlindungan dan penyelematan hewan.

Baca Juga: Daftar 10 Film tentang Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

“Kita panggil teman-teman satu visi untuk dialog karena anjing dan kucing bukan hewan pangan,” tambah dia.

Advertisement

Sebagi informasi, Bali Animal Defender merupakan organisasi yang bergerak untuk perlindungan hewan yang aktif melakukan advokasi dan edukasi sejak 2019. Bahkan, pihaknya sudah menyelesaikan empat kasus hukum terkait penyelamatan hewan.

Baca Juga: Cara Membuat Link di Bio Instagram dengan Cepat

Rencananya, Bali Animal Defender pada bulan depan akan berubah menjadi Yayasan Kesejahteraan Hewan Indonesia.

Advertisement
Nugroho Meidinata - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif