by Tri Rahayu - Espos.id Solopos - Kamis, 23 Maret 2023 - 17:28 WIB
ESPOS.ID - Fasilitas hotel kapsul sebanyak enam unit disediakan untuk istirahat para jemaah saat siang hari selama Bulan Puasa di Masjid Raya Al Falah Sragen, Kamis (23/3/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)
Esposin, SRAGEN — Selama Ramadan, Masjid Raya Al Falah Sragen memiliki aneka kegiatan yang bersifat harian dan bulanan. Semua kegiatan itu sebagai wujud pelayanan kepada jemaah Masjid Raya Al Falah Sragen yang jumlahnya mencapai 22.450 orang per bulan.
Pada hari pertama Bulan Puasa, Kamis (23/3/2023), masjid yang terletak di Jl. Sukowati itu cukup ramai. Puluhan remaja dan pemuda menghafal Al-Qur’an di dalam masjid. Ada ustaz yang memeriksa hafalan mereka. Ada pula warga yang tiduran di serambi masjid sambil bermain ponsel dan ada pula yang tidur beneran.
Beberapa orang terlihat memanfaatkan enam unit hotel kapsul yang disiapkan pengurus masjid bagi jemaah. Ada pula yang memanfaatkan alas dari kasur tipis atau busa untuk tiduran.
Marbot masjid lainnya ada yang mengawasi tukang yang menyiapkan panggung mini outdoor dan tempat promosi kegiatan yang dikemas ala anak muda. Panggung mini itu digunakan untuk kajian menjelang buka puasa.
Marbot masjid lainnya ada yang mengawasi tukang yang menyiapkan panggung mini outdoor dan tempat promosi kegiatan yang dikemas ala anak muda. Panggung mini itu digunakan untuk kajian menjelang buka puasa.
Ketua Takmir Masjid Raya Al Falah Sragen, Kusnadi Ikhwani, mengungkapkan selama Ramadan kegiatan harian yang digelar antara lain sahur, subuh berhadiah, dauroh tahfidz, one day one juz, ngabuburit, Pasar takjil Ramadan, tarawih plus kultum, jajanan malam & game, serta halaqah malam.
“Dauroh tahfidz itu diikuti sebanyak 40 orang yang didominasi remaja. Mereka tinggal di masjid atau di rumah Qur’an yang disiapkan takmir. Mereka tugasnya hanya menghafal ayat-ayat Al-Qur’an targetnya bisa 20 juz selama 25 hari,” ujar Kusnadi.
Selain itu ada pembagian tajil yang disiapkan sebanyak 400-800 paket per hari. Setiap paket senilai Rp15.000 sehingga tamir harus menyiapkan Rp5,2 juta/hari untuk takjil.
“Banyak yang sudah memberi sedekah dan wakafnya untuk masjid. Ada yang wakaf kipas angin. Ada yang wakaf beras sebanyak 10 ton dan kurma sebanyak 390 kg. Sekarang tinggal mencari lauk pauknya,” ujarnya.
Untuk pelaksanaan tarawih, takmir juga mendatangkan imam dari Timur Tengah. Sesuai jadwal, pada malam ke-5 Ramadan salat tarawih akan dipimpin imam dari Palestina dan malam ke-21 Ramadan mendatangkan imam dari Mesir.
Kegiatan lain yang menarik adalah Subuh Ceria Berhadiah yang berlangsung setiap hari. Kusnadi mengatakan pada momentum Subuh, tak hanya diisi kegiatan mengaji dan tausyiah, tetapi juga ada pembagian hadiah. Hadiahnya berupa sarung, sikat gigi, sampo, uang tunai, sampai voucher umrah yang diundi di akhir Ramadan.
“Kami juga siapkan panggung mini dengan lighting menarik dan sound system terbaik. Nanti digunakan untuk kajian jelang buka puasa. Di lengkapi dengan jajanan anak muda, seperti wedang ronde, cilok, pentol, dan seterusnya,” katanya.