by Rudi Hartono Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Kamis, 24 Maret 2016 - 19:30 WIB
Esposin, WONOGIRI -- Khayangan Dlepih, Tirtomoyo Wonogiri dikenal sebagai objek wisata spiritual. Objek wisata Khayangan ini oleh warga juga disebut Kahyangan dan Kayangan. Lokasi ini kerap menjadi lokasi ritual kungkum oleh masyarakat dengan tujuan ngalap berkah.
Dua pengunjung objek wisata Khayangan yang hilang sejak Selasa (22/3) lalu ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di sungai kawasan wisata setempat, Kamis (24/3/2016) pagi. Keduanya bernama Didik Muldiyanto, 40 dan Hadi Sarijo, 65.
Baca Juga: Warga Pacitan Hilang di Khayangan Dua Wisatawangan Khayangan Ditemukan Tewas
Baca Juga: Warga Pacitan Hilang di Khayangan Dua Wisatawangan Khayangan Ditemukan Tewas
Kedua lelaki warga Kebon RT 002/RW 001, Kelurahan Punung, Kecamatan Punung, Pacitan itu dilaporkan hilang, Selasa lalu. Sebelum di Khayangan Hadi dan Didik bersama dua rekan mereka, Agung, 29, dan Ambar, 25, pergi ke Tawangmangu, Karanganyar, Selasa pagi.
Dari tempat itu mereka pulang ke Pacitan melalui Kecamatan Nguntoronadi, Wonogiri. Sesampainya di pertigaan Karangturi, Hadi dan Didik yang berboncengan menuju Khayangan. Sedangkan dua rekan mereka pulang. Pada Rabu pagi Agung dan Ambar mencari Hadi dan Didik di rumah masing-masing.
Terseret Arus
Kapolsek Tirtomoyo, AKP Eko Marudin, saat dihubungi Esposin, Kamis, menginformasikan tim pencari terdiri atas warga sekitar, Tim Search and Rescue (SAR) Wonogiri, keluarga korban, dan polisi menyisir sungai sejak pagi.
Tim kali pertama menemukan Didik Muldiyanto, 40, di tepi sungai bawah Jembatan Dlepih area Wisata Khayangan dalam kondisi meninggal dunia pukul 05.00 WIB.
Saat ditemukan dia hanya mengenakan celana pendek. Selang satu jam tim menemukan mayat Hadi Sarijo, 65, di tepi sungai dekat Batu Jajar sekitar 200 meter di atas lokasi ditemukannya mayat Didik. Saat ditemukan Hadi juga tak mengenakan baju.
Kapolsek mewakili Kapolres Wonogiri, AKBP Windro Akbar Panggabean, lebih lanjut mengatakan diduga sebelumnya Hadi dan Didik berendam di lokasi yang biasanya digunakan untuk ritual sekitar 50 meter di atas tempat ditemukannya mayat Hadi.
Saat berendam di kedalaman air sekitar perut orang dewasa tiba-tiba arus air semakin deras, karena wilayah bagian atas sebelumnya hujan. Arus tersebut lalu menyapu keduanya.
“Keluarga korban sendiri yang memastikan keduanya memang anggota keluarga mereka yakni Hadi dan Didik. Selanjutnya jenazah kami serahkan kepada keluarga masing-masing untuk dimakamkan,” imbuh Kapolsek.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, menduga hal yang sama.
Kedua korban tewas diduga akibat terhanyut terbawa arus deras sungai di Wisata Khayangan. Biasanya pengunjung melaksanakan ritual berendam di lokasi itu.