by Akhmad Ludiyanto Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Rabu, 16 Agustus 2017 - 14:35 WIB
Esposin, BOYOLALI — PT Pertamina (Persero) menggelar operasi pasar elpiji 3 kilogram (kg) di 14 titik di Kabupaten Boyolali, Rabu (16/8/2017). Pertamina menyediakan rata-rata dua loading order (LO) atau sekitar 1.122 tabung di setiap titik operasi.
Salah satu satu titik operasi adalah di Desa Salakan, Kecamatan Teras, Boyolali, yang dipusatkan di halaman balai desa setempat. Berdasarkan pantauan, puluhan warga datang ke lokasi membawa tabung gas hijau kemasan 3 kg. Mereka diberi jatah pembelian maksimal dua tabung untuk setiap keluarga.
Sumanto, 25, warga Dukuh Daleman mengatakan sangat tertarik membeli gas operasi pasar ini karena ada selisih harga dibandingkan dengan gas yang ia beli di toko/warung. “Kalau di warung harganya Rp17.500-Rp18.000 per tabung. Kalau di sini [lokasi operasi] kan Rp15.500, lumayan lah selisihnya,” kata dia.
Kepala Desa setempat, Daru Tri Laksono juga menyambut baik operasi pasar dari Pertamina tersebut. “Kami berterima kasih kepada Pertamina karena desa kami menjadi sasaran operasi pasar sehingga sangat membatu warga kami,” kata dia,
Communication Realtion Officer Jawa Bagian Tengah Pertamina, Muslim Dharmawan mengatakan, operasi pasar ini memang dimaksudkan untuk merespons isu kelangkaan gas elpiji 3 kg.
“Pertamina tidak ada pengurangan. Murni kelangkaan ini karena ada konsumsi yang meningkat. Tabung elpij 3 kg ini tak hanya untuk masak, tapi juga dipakai penggerak traktor, acara-acara adat, usaha, dan sebagainya,” kata dia di lokasi.
Didampingi Sales Excecutive Elpiji Soloraya, Uki Atmanagara, Muslim ,mengimbau kepada masyarakat yang mampu/pengusaha untuk tidak menggunakan elpiji bersubsidi itu karena hanya diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu. “Makanya kami mengimbau bagi warga yang mampu jangan pakai 3 kg lah. Namanya zalim itu,” tegasnya.